Special Gift

NOTE: “FF yang terpubblish tidak ada editing ulang oleh admin, FF murni karya author. Terimakasih sudah berpartisipasi dalam project ––Exo’s Member Birthday–– [April-Mei]”

cover special gift

Title                : Special Gift?

Author             : Ranyeng48

Cast     :

– Byun Baekhyun

– Sung Raekyo (OC)

– Park Chanyeol

Genre              : Comedy-romance

 

Author POV

Raekyo berkali-kali melirik kearah laki-laki disampingnya, Byun Baekhyun. Memastikan apa yang sebenarnya terjadi pada orang yang berstatuskan “kekasihnya” itu. Karena sejak tadi dia tidak membuka mulutnya sama sekali. Padahal biasanya laki-laki itu banyak bicara, entah itu hanya sekadar mengobrol biasa atau untuk membuat sebuah lelucon. Bahkan tak jarang dia berteriak-teriak disepanjang jalan menuju sekolah karena tertawa dengan leluconnya sendiri. Tapi kali ini, alih-alih berteriak sampai membuat orang-orang memandangnya sebal, ia justru bungkam. Tidak ada kalimat apapun yang keluar dari mulutnya selain kata “Hai!” saat dia menjemput Raekyo di depan rumahnya.

Tidak tahan dengan keanehan kekasihnya itu, Raekyo akhirnya bersuara.

“Baekhyun-ah. Kau kenapa? Tidak biasanya kau menutup rapat mulutmu itu. Biasanya pagi-pagi seperti ini kau sudah berteriak tidak jelas di telingaku. Tapi kenapa dengan hari ini? Apa bateraimu sudah habis? Atau kotak tertawamu rusak seperti milik Spongebob?” kata Raekyo setengah mengomel. Baekhyun hanya melirik Raekyo dengan wajah datar kemudian menjawab.

“Karena sekarang kau yang banyak bicara.” ujar laki-laki itu singkat dan terdengar ketus. Raekyo mengerutkan keningnya mendengar ucapan Baekhyun.

“Kau aneh sekali, Kyo-ah. Kemarin kau memarahiku saat aku berteriak di telingamu, tapi sekarang kau juga mengomeliku karena aku tidak berteriak di telingamu. Sebenarnya kau ingin aku bagaimana?” lanjut Baekhyun dengan ekspresi wajah yang sama. Kemudian setelah mengatakan hal itu, Baekhyun berjalan lebih cepat mendahului Raekyo.

Gadis itu menaikkan alisnya memperhatikan Baekhyun yang sudah lebih dulu berjalan di depannya.

Sebenarnya ada apa dengannya? Apa dia sedang pubertas?” tanya Raekyo dalam hati. Melihat Baekhyun sudah berada cukup jauh darinya, Raekyo segera berlari menyusul Baekhyun.

“Hei, Baek! Tunggu aku!”

Raekyo POV

Sebenarnya apa yang terjadi dengan si Bacon itu? Tidak biasanya dia mudah marah seperti tadi. Padahal dia baik-baik saja saat datang menjemputku. Bahkan dia tersenyum lebar sambil berkata “Hai!” dengan sangat sumringah. Tapi hari ini, wajahnya mendadak berubah menjadi seperti kertas yang baru diremas. Kusut sekali.

“Sekarang dimana dia?” gumamku sambil mencari-cari Baekhyun di kantin sekolah. Biasanya di jam istirahat seperti ini dia sedang berada di kantin bersama temannya, Park Chanyeol. Tapi sejak tadi aku tidak melihatnya. Saat aku menoleh kesana kemari mencari keberadaan Baekhyun, seorang laki-laki datang dan menyapaku dengan suara bass-nya.

“Raekyo-ah!” ujar laki-laki itu sambil mengangkat sebelah tangannya.

“Oh, Chanyeol-ah. Apa kau melihat–” belum sempat aku ingin menanyakan dimana Baekhyun berada, si tiang listrik sahabat Baekhyun ini sudah lebih dulu menyela perkataanku.

“Hei, apa yang kau berikan pada Baekhyun?” tanya-nya sambil tersenyum menggoda.

“Apa maksudmu?” tanyaku tidak mengerti.

“Bukankah harusnya kau memberikan hadiah pada Baekhyun?” kata laki-laki itu justru menjawabku dengan pertanyaan lain. Aku hendak bertanya lagi, tapi dia sudah lebih dulu berbicara bahkan saat aku baru saja membuka mulutku.

“Jangan katakan kau melupakan ulang tahun Baekhyun?” tanya Chanyeol dengan nada menyelidik. Bahkan tatapannya terlihat seperti seorang detektif yang sedang menanyai tersangka. Tapi tunggu dulu, apa dia baru saja mengatakan ‘ulang tahun Baekhyun’? Ulang tahun kekasihku, Byun Baekhyun? Oh, astaga! Apakah itu hari ini? Tanggal berapa sekarang? Astaga aku melupakan ulang tahun kekasihku! Apa yang harus kulakukan?!

Aku menatap Chanyeol sambil menggigit jari. Rupanya ia mengerti arti dari tatapanku, dan yang Chayeol lakukan hanyalah memutar bola matanya malas sambil berkacak pinggang.

“Kau benar-benar keterlaluan, Raekyo-ah.” kata Chanyeol menunjuk wajahku dengan telunjuknya beberapa kali.

“Lalu apa yang harus kulakukan, Chanyeol-ah?” tanyaku memelas.

“Tentu saja kau harus memberikan dia hadiah.”

“Benar juga. Ayo! Kau harus membantuku mencari hadiah untuk Baekhyun.” kataku lalu langsung menyeret Chanyeol untuk mencari hadiah ulang tahun Baekhyun.

Author POV

Raekyo dan Chanyeol sudah hampir setengah jam berada di toko itu. Bahkan sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Tapi Raekyo masih sibuk memperhatikan barang-barang yang ada dihadapannya. Tak tahu harus memberikan apa pada Baekhyun. Sampai-sampai membuat Chanyeol yang menemaninya juga harus ikut campur. Dan setelah gadis itu akhirnya memilih, Chanyeol hanya dapat menatapnya dengan pandangan tidak yakin.

“Apa kau benar-benar akan memberikan itu pada Baekhyun?” tunjuk Chanyeol kearah sebuah kotak kado berwarna merah yang tentu sudah ia ketahui apa isinya. Tapi yang tidak Chanyeol ketahui adalah kenapa Raekyo justru memilih benda itu diantara benda-benda lain yang menurut Chanyeol lebih baik untuk dijadikan hadiah.

Raekyo mengangguk, “Aku tidak tahu lagi harus memberinya apa. Hanya ini yang terlintas di pikiranku.”

“Apa kau benar-benar yakin? Tapi benda ini terlalu–”

“Sudahlah tidak usah dipikirkan. Ini lebih baik daripada aku tidak memberinya kado sama sekali.” dan jawaban gadis itu membuat Chanyeol tidak lagi bisa berkata apa-apa.

“Baiklah. Cepat berikan padanya.” hanya itu yang bisa Chanyeol katakan. Tidak ada gunanya berdebat dengan kekasih sahabatnya ini.

***

Baekhyun berjalan di koridor sekolah tanpa tujuan. Dengan pandangan menerawang ia menjejalkan kedua tangannya kedalam saku celana.

“Aku benar-benar tidak habis pikir. Bagaimana bisa gadis itu melupakan ulang tahunku? Apa ia tidak menyadari sikapku tadi pagi?” gumam Baekhyun dalam hati sambil mengingat-ingat kejadian tadi pagi.

Flashback

Laki-laki bermarga Byun itu melangkahkan kaki-nya dengan santai kearah rumah Raekyo. Langkah Baekhyun terlihat sangat ringan. Mungkin karena ia sedang senang karena hari ini adalah ulang tahunnya. Ditambah lagi dengan rasa penasarannya yang menggebu-gebu mengenai hadiah yang sudah disiapkan Raekyo untuknya. Itu karena ia sudah teracuni oleh perkataan Chanyeol yang berkata,

Biasanya gadis akan memberikan hal-hal yang manis untuk kekasihnya.

Dan sekarang ia penasaran hal manis apa yang akan diberikan kekasihnya itu.

Setelah sampai di rumah Raekyo, Baekhyun menekan bel rumahnya sekali. Dan gadis itu langsung keluar. Sepertinya ia sudah menunggu Baekhyun.

“Hai!” sapa Baekhyun riang. Ia bahkan tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum sangat lebar. Hal itu membuktikan bahwa ia benar-benar tidak sabar untuk menerima hadiah dari Raekyo. Tapi respon yang ia dapatkan dari gadis itu justru mengejutkan dirinya sendiri.

Raekyo menatap Baekhyun dengan kening mengkerut, kemudian berkata, “Hei! Berhentilah tersenyum seperti itu. Bibirmu berbentuk seperti persegi lagi, Baek.” seketika senyum Baekhyun langsung hilang digantikan dengan ekspresi datarnya.

***

 

TEEEETTTTTTT

Bel masuk akhirnya berbunyi.

“Lihat saja. Jika sampai pulang sekolah nanti gadis itu masih tidak ingat pada hari ulang tahunku, aku tidak akan menjemputnya berangkat sekolah lagi.” Baekhyun menggerutu sambil berjalan menuju kelasnya karena bel masuk sudah berbunyi. Kemudian ia merasakan ponsel dalam saku-nya bergetar. Baekhyun segera meraihnya. Ternyata pesan Chanyeol.

From             : Chanyeollie

Message        :

Kau harus menerimanya, Baekhyun-ah. Dia sudah memilihnya selama hampir setengah jam.

Yang ada dipikiran laki-laki itu saat membaca pesan dari Chanyeol adalah, “Apa lagi yang dibicarakan oleh si tiang listrik ini?” gumam Baekhyun sambil memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku dengan kasar. Saat ia hendak kembali berjalan, tiba-tiba seseorang memanggil namanya.

“Baekhyun-ah!” Baekhyun menoleh dan mendapati Raekyo tengah berlari kearahnya sambil membawa sesuatu. Gadis itu sedikit mengatur nafasnya saat sampai di depan Baekhyun. Tapi Baekhyun kembali mengaktifkan mode ‘wajah datar’-nya saat melihat kedatangan Raekyo.

“Ada apa?” tanya Baekhyun acuh. Jika boleh jujur, ia masih kesal pada Raekyo karena tidak mengingat hari ulang tahunnya. Kekanakan memang, tapi itulah Baekhyun. Dan itu pula yang membuat Raekyo kelabakan untuk memilih hadiah ulang tahun Baekhyun. Ia tahu kekasihnya sangat kekanakan. Jadi ia harus memilih sesuatu yang dapat membuat Baekhyun tidak marah lagi padanya.

“Itu.. Aku.. ingin minta maaf, karena sudah melupakan hari ulang tahunmu. Aku benar-benar lupa, Baekhyun-ah. Maafkan aku.” ujar Raekyo sambil menunduk. Sebelumnya Baekhyun masih mempertahankan ekspresi datarnya, tapi saat mendengar perkataan Raekyo, ia justru tersenyum. Baekhyun senang Raekyo masih mengingat hari ulang tahunnya. Ya.. meskipun sedikit terlambat. Tapi paling tidak gadis itu mengingatnya sebelum hari ini berakhir.

“Tidak papa, Kyo-ah.” jawab Baekhyun pelan. Raekyo langsung mengangkat wajahnya dan tersenyum senang.

“Tapi.. aku tidak akan memaafkanmu jika kau tidak memberiku hadiah.” lanjut Baekhyun membuat senyum Raekyo sedikit memudar. Tapi kemudian gadis itu kembali tersenyum cerah.

“Aku tahu. Karena itu aku punya sesuatu untukmu.” sahut Raekyo sambil menyodorkan sebuah kotak kado merah dengan pita berwarna abu-abu.

Woaahh.. Dia sudah menyiapkannya.” pekik Baekhyun dalam hati sambil menerima kotak itu. Saat ia hendak membukanya tiba-tiba tangan Raekyo menahan tangannya.

“T-Tunggu! A-Aku malu jika kau membukanya di depanku, jadi aku akan pergi dulu.” katanya lalu langsung berlari. Baekhyun hanya tersenyum geli melihat tingkah gadisnya itu.

Karena sudah tidak sabar lagi, ia segera membuka kotak itu. Dan seketika mulut Baekhyun menganga melihat isinya.

“Apa yang–” Baekhyun hendak menyuarakan keterkejutannya, tapi getar ponsel menginterupsi gerakan mulut Baekhyun. Segera diraihnya benda kecil itu dengan tidak sabaran. Ternyata lagi-lagi pesan dari Chanyeol.

From             : Chanyeollie

Message        :

Dia memilih yang paling lengket, Baekhyun-ah. Kekekeke ^_^

Saat itulah ia mengerti maksud dari pesan Chanyeol sebelumnya.

Ya! Sung Raekyo! Jangan lari kau! Kau ingin aku membekap mulutmu dengan plester ini, hah??!” Baekhyun berteriak tanpa memedulikan pandangan kesal siswa lain yang mulai beranjak menuju kelasnya masing-masing. Ia hanya benar-benar tidak habis pikir. Bagaimana bisa Raekyo memberinya plester perekat berwarna hitam yang biasanya dipakai para penculik untuk membekap mulut sanderanya ini sebagai hadiah ulang tahunnya? Mana hal-hal manis yang ia harapkan? Bukankah Chanyeol bilang gadis-gadis akan memberikan sesuatu yang manis untuk kekasihnya? Itulah kalimat-kalimat yang berputar dalam pikiran Baekhyun. Sampai akhirnya ia sadar bahwa gadisnya memang berbeda dari gadis lainnya. Jika gadis lain sibuk pergi ke mall untuk berbelanja, maka Raekyo akan lebih suka berdiam diri dirumah sambil bermain play station bersama Baekhyun. Jika gadis lain akan memanggil kekasihnya dengan panggilan manis seperti ‘oppa’, Raekyo justru memanggil Baekhyun dengan sebutan ‘Bacon’. Gadis itu hampir tidak pernah melakukan hal manis untuk Baekhyun. Lalu apa yang sekarang diharapkan Byun Baekhyun dari seorang Sung Raekyo?

Sebelum hendak mengejar Raekyo, Baekhyun mendapati sebuah catatan kecil dalam kotak kado itu. Mata kecil Baekhyun tiba-tiba membulat lebar seperti milik Kyungsoo -teman sebangkunya.

“Apa ini? Special gift??!” gumam Baekhyun tidak percaya.

Ya! Kyo-ah!! Jangan lari!” Baekhyun kembali berteriak memanggil Raekyo setelah membaca catatan kecil yang sedang dipegangnya. Bagaimana ia tidak berteriak jika isi catatan kecil itu seperti ini,

~My special gift for you~

Aku tahu kau akan berteriak saat membukanya. Jadi kau pasti membutuhkan ini. Terimalah dengan senang hati! Dan jangan lupa untuk memakainya. ^_^ Kekasihmu, Sung Raekyo

“Kenapa kau tidak berhenti berteriak, Baekhyun-ah? Apa kau tidak lelah terus berteriak seperti itu? Aku memberikan plester itu agar kau bisa berhenti berteriak! Kenapa kau tidak mengerti maksud baikku ini?” sahut Raekyo sambil tetap berlari. Baekhyun tidak bisa lagi berdiam diri dan hanya meneriaki gadis itu dari sini, ia harus mengejar Raekyo.

Gadis itu benar-benar ingin di beri pelajaran rupanya.” ujar Baekhyun dalam hati lantas segera berlari mengejar Raekyo yang sudah lebih dulu berlari.

“Berhenti sekarang juga, Kyo-ah! Atau aku akan memelukmu sampai kau tidak bisa bernafas!” teriak Baekhyun. Tapi Raekyo hanya menanggapinya dengan tertawa. Keduanya saling berkejar-kejaran disepanjang koridor dan melupakan bel masuk yang sudah berbunyi sejak tadi.

-FIN-

3 respons untuk ‘Special Gift

  1. Wah sweet banget. Hah betul. Baek Hyun tidak.bisa diam. Kenapa kau tidak memakai plester itu, Byun Baek Hyun? 😀

    Sedikit koreksi. Pehatikan penggunaan imnuhan di-. Tadi ada beberapa yang keliru. Lalu, kata ‘acuh’ sebenarnya berarti peduli atau mengindahkan. Mungkin kalau ‘tak acuh’ baru berarti tidak mengindahkan atau memedulikan.

    Hanya itu saja.
    Semangat!!!

    Disukai oleh 1 orang

  2. So sweet :3 Kapan aku dikejar-kejar sama Baek Hyun? *abaikan*

    Well, penggambaran karakter masing-masing cast udah sip, Kak ^_^ Ceritanya juga hidup ^_^ Seneng, deh~ Jadi senyum-senyum sendiri ^_^
    Dari segi penceritaannya aku suka. Sederhana namun memikat.

    Tapi, ada juga satu kesalahan yang aku tangkap (yang lainnya mungkin tersamarkan karena aku fokus ke ceritanya :v )

    Masalahnya umum dilakukan. Preposisi 🙂
    Preposisi dirangkai apabila diikuti kata kerja dan dipisah apabila menunjukkan letak/tempat. Ah…, segini saja dariku. Selebihnya ini bagus, Kak ^_^

    Disukai oleh 1 orang

Don't Be A Siders~