Call Me Baby [Freelance]

call me baby

Title : CALL ME BABY

Author : Fauziah Chanyeol aka Song Yoo Ra aka Anae~/Istri Park ChanYeol  

Main Cast :

– Park ChanYeol  

– Song Yoo Ra (Author)  

Other Cast :

– Byun Baekhyun

– Do Kyung Soo

– Oh Sehun

– Kim Jun Myoon/Suho

Park YooRa (Noona’s Park ChanYeol)

– Kim Taeyeon

– Miranda Kerr as Miranda Kim

-Jung Hyerim/Eunji

-Park Sojin

Genre : Romance, Comedy, & Married Life

Rating : PG-13 

Note : FF ku ini sedikit terinspirasi dari teaser Chanyeol “Dating Alone” karena pas nontonya aku senyum-senyum sendiri melihat akting Chanyeol yang sangat romantis dan HAPPY VIRUS. Semoga kalian suka dan jebal RCL~ ^^. YEOROBEUN~ GOMAWO~ ^^ 🙂

HAPPY READING 🙂

THIS FF OWNED BY ME !

DON’T TAKE MY IDEAS !

DON’T PLAGIAT MY FANFIC !

NO SILENT READER PLEASE 🙂

 

Summary: Tatapan mata untuk pertama kalinya yang tidak berkesan bahkan membuat tatapan itu menjadi tatapan sinis. Chanyeol dan Yoo Ra mereka tidak pernah dekat selama mereka saling mengenal. Hanya ada sapaan basa-basi. Tapi, justru itu yang membuat mereka semakin saling merindukan. Apakah akan menjadi cinta?

~Yoo Ra Presents~

 

Matahari yang cerah di pagi hari membangunkan dua sejoli yang sudah dijodohkan Tuhan sejak mereka lahir dunia. Dua sejoli itu Park Chanyeol dan Song Yoo Ra. Mereka memang sudah saling mengenal sejak SMP hingga SMA tapi hubungan mereka tidak pernah dekat bahkan tidak baik. Tapi, sepertinya kebencianlah yang membuat cinta tumbuh di hati mereka yang membuat detak jantung mereka menjadi cepat, rasa ingin memiliki, dan kecemburuan.

Chanyeol dan Yoo Ra kuliah di Kyung Hee University bahkan mereka satu jurusan yaitu Seni dan Budaya bahkan mereka sekelas. Saat ini mereka semester 2, tentunya Yoo Ra tidak menyukai itu sebaliknya Chanyeol tidak perduli bila mereka sekelas.

Jam sudah menunjukkan pukul 07:00 KST, saatnya Chanyeol dan Yoo Ra pergi. Chanyeol yang tinggi menggunakan ripped jeans hitam dengan kemeja tartan berwarna biru elektrik, tas ransel hitam, dan snapback hitam. Sedangkan, Yoo Ra menggunakan ripped jeans hitam dan kemeja putih yang ditengahnya bergambar SMILE J  serta tas ransel hitam yang memiliki sayap di depannya berwarna putih. Chanyeol setiap pergi ke kampus melewati rumah Yoo Ra karena searah.  Dari rumah Yoo Ra hanya perlu melewati 6 rumah untuk ke rumah Chanyeol.

Chanyeol yang menggunakan sepeda melihat Yoo Ra berjalan mengajaknya untuk pergi bersama sayangnya ditolak oleh Yoo Ra, akhirnya Chanyeol melanjutkan mengayuh sepeda sambil bersenandung. Chanyeol terkadang melihat Yoo Ra menawarkan tumpangan kadang juga tidak. Ketika mendung kadang dengan terpaksa Yoo Ra menumpang dengan Chanyeol.

***

( AT KYUNG HEE UNIVERSITY )

Sampainya di kampus, Chanyeol lalu berkumpul bersama Sehun dan Baekhyun. Yoo Ra melewati mereka tanpa memperdulikan tatapan mereka. Yoo Ra melepas headset yang ia pakai lalu mengalihkan pandangan ke luar jendela, ia melihat D.O mahasiswa yang pendiam dan pintar yang sekelas dengan mereka. Ia menaruh rasa kepada D.O, Chanyeol sekilas melihat pandangan Yoo Ra ke arah D.O. Tak lama D.O datang, Suho sonsaengnim juga datang memulai perkuliahan. Suho sonsaengnim memberi tugas kelompok dan kelompoknya sudah dibagi. Sayangnya, bukan keberuntungan bagi Yoo Ra karena harus berkelompok dengan Chanyeol, Yoo Ra menatap sekilas Chanyeol dengan malas.

“Yak~ dengar tugas ini sangat penting jadi kalian harus benar-benar serius dan tugas ini dikumpulkan awal bulan depan” ucap Suho sonsaengnim yang dijawab dengan kata “Ne~” oleh setiap mahasiswa.

“Aaa, satu lagi selama perkulihanku kalian harus duduk berdekatan dengan anggota kelompok. Dimulai dari hari ini, arraseo~?”

“Neee~” jawab Yoo Ra malas.

Chanyeol mendekati Yoo Ra mengeluarkan senyum khasnya dibalas dengan senyuman datar Yoo Ra.

“Annyeong~, chinguya~..” sapa Chanyeol.

“Annyeong~..” jawab Yoo Ra dan mengalihkan pandangan kembali ke Suho sonsaengnim.

Semua kembali serius menyimak pelajaran Suho sonsaengnim kecuali Chanyeol yang beberapa kali melihat handphonenya yang penuh dengan sms dari beberapa yeoja. Yoo Ra melirik sebentar karena sudah tahu siapa yang mengirim sms. Itu bukan pacarnya tapi para perempuan yang tergila-gila padanya, itulah yang membuat Yoo Ra tidak menyukainya karena Chanyeol sepertinya suka memainkan hati perempuan sejak SMA hingga sekarang sudah beberapa kali Yoo Ra tidak sengaja melihat Chanyeol berjalan dengan beberapa wanita.

Waktu perkulihan berakhir, saat Yoo Ra sedang membereskan tasnya dan melihat ke sebelah Chanyeol sudah tidak ada. Padahal, Yoo Ra ingin mengajaknya ke perpustakaan untuk mencari materi.

Yoo Ra mencari keluar kelas tetap tidak ada, Yoo Ra pun bertanya kepada Baekhyun. Baekhyun berkata kalau Chanyeol bersama Sehun, pergi menemani Sehun yang kencan buta dengan mahasiswi jurusan lain di kantin. Yoo Ra akhirnya dengan perasaan sedikit kesal berlari kecil ke kantin. Yoo Ra melihat Chanyeol yang tebar pesonan dengan teman pasangan kencan Sehun di kantin, menghampiri mereka.

“Annyeoonghaseyo~. Yak~! Chanyeol-ah~, sekarang kita harus ke perpustakan mencari materi, nanti bukunya sudah dipinjam. PPALI~!” paksa Yoo Ra yang mengatur nafas karena berlari kecil.

“AH~Shireo~! besok saja. Okey?!” elak Chanyeol.

“MWO~, aku besok ada les bahasa Inggris. Kaukan bisa smsan dengannya. PPALI~!” paksanya lagi.

“Shireo, kalau begitu kau saja yang mencarinya!” ucap Chanyeol malas.

“Oo, arraseo. Jika, kau tak mau, aku tidak akan memasukkan namamu dalam makalah. Arraseo~?” Yoo Ra berbalik dan berjalan meninggalkan mereka. Yoo Ra tidak peduli kepada Chanyeol, ia berjalan santai menuju perpustakaan.

[YOO RA POV]

(AT LIBRARY’S KYUNG HEE UNIVERSITY )

Sejak awal aku sudah tidak suka dengannya kenapa sekarang aku harus intens bertemu dengannya Tuhan?. Ya, aku tidak menyukai Park Chanyeol, aku tidak suka sifatnya yang memainkan perasaan perempuan dan aku masih ingat waktu SMA kelas 1 ada teman yang satu kelas denganku menyukainya ketika ia menyatakan perasaannya kepada Chanyeol yang ia harapkan bakal diterima karena Chanyeol sering membalas pesan dan perhatian di kelas ternyata menolak dan besoknya dilihat Chanyeol bersama seorang yeoja lain. Aku membencimu Park Chanyeol.

“OK, kalau maumu seperti itu Park Chanyeol” dumelku seraya masuk ke ruang perpustakaan. Kulihat D.O duduk sambil membaca buku, D.O sangat pendiam namun senyumannya sangat hangat dan ia tidak sependiam yang kukira. Seandainya saja D.O tahu bahwa aku menyukainya sejak aku mengenalnya lebih dekat. HUFT. Bodohnya, Aku hanya melihatnya dari sela-sela buku yang ada di rak depannya.

Ketika aku berbalik, aku SANGAT TERKEJUT Chanyeol sudah ada di belakangku dengan sedikit membungkukkan badannnya dan mengernyitkan alisnya sangat jelas manik matanya yang besar menatapku lekat sekali. Detik ini aku hanya bisa melihat tatapannya lekat serta bibir hangatnya yang mengecup bibirku. Ini kecerobohanku yang tidak hati-hati karena bibirku mengecup bibirnya dan bisa dikatakan ini First Kissku karena namjachinguku sebelumnya tidak pernah menciumku. Dengan refleks aku melepaskan bibirku darinya, mendorongnya. Ia hanya menampilkan smirknya. Aku langsung berbalik arah dan berpura-pura mencari buku untuk mengalihkan suasana.

“Chagiya~, chamkaman~. Popo~” Goda Chanyeol.

“Yak~, pelankan suaramu dan jangan panggil aku chagiya~. Arra~?” ucapku pelan dan malu karena aku mengecupnya.

“Kalau begitu kau yang panggil aku Chagiya~. Call Me Baby~” godanya yang membuatku semakin malu.

“SHIREO~!” ucapku sedikit kuat yang membuat orang di sekitar kami melihat termasuk D.O.

“SHIKEREO~! SHUUUT~!” ucap petugas perpustakaan.

“Mianhamnida~” ucapku membungkuk sedangkan Chanyeol menebar senyum kepada petugas.

Kami mendapatkan buku yang kami cari dan duduk di seberang D.O. Aku merasa masih  canggung bila melihat Chanyeol, apalagi bibirnya. Tapi, ah anggap saja itu tidak pernah terjadi. Aku menyemangati diriku sendiri.

“Annyeong~, D.O-ah~..” sapaku dan D.O tersenyum hangat.

“Apa bukunya sudah dapat?” tanya D.O

“A~ ne~, apa kau juga mencari buku untuk tugas Suho sonsaengnim~?” tanyaku dan tersenyum.

“Aniyeo~, aku hanya ingin membaca buku ini, bukunya aku sudah punya.” jawab D.O lalu membaca buku lagi. Aku tetap tersenyum. Chanyeol melihat aku lalu D.O lalu aku lagi.

“Yak~ neo~, ppali~ katanya mau kerja kelompok” ucap Chanyeol malas.

“A, ne~…Ayo kita baca” aku membaca beberapa kalimat dan aku sadar bahwa Chanyeol tidak ikut membaca malah menatapku dan melihat bibirku.

“Apa yang kau lihat? Huh!” ucapku sedikit kesal.

“Neo~ ipsul~” ucapnya dan mengedipkan matanya. Jawabannya berhasil membuatku kembali gugup namun tetap menyuruhnya membaca dan akhirnya dengan malas Chanyeol membaca.

[30 MINUTES LATER]

“Chanyeol-ah minggu kita kerja kelompok lagi di rumahku, jangan lupa” ancamku dan beranjak pergi meninggalkannya.

“Chamkaman~, nomor handphonemu berapa? Aku tidak ada nomormu” Chanyeol menggenggam tanganku, menghentikanku beranjak.

“+82 13 9193 3931 na~ gal~ kkeoya~. Annyeong~” aku meninggalkannya.

Aku berlalu cepat meninggalkanya dan sampainya di rumah. Aku menghempaskan badanku pelan ke tempat tidur mengingat kejadian di perpustakaan tadi. Aishhh!! Yoo Ra Neo Jinjja Pabo! Aku memarahi diriku sendiri.

DREETTT DREETTT DREETTT……!!!

From :  +82 13 1661 1369

            Annyeong, naega Chanyeol.

To : +82 13 1661 1369

            Ne arra.

Aku menghela nafas malas melihat siapa yang mengirim pesan. Aku membalasanya dengan malas dan pergi turun ke dapur untuk makan.

~MINGGU~

Sudah janji akan datang 10 menit lagi tetapi tidak ada juga. HUFT.

TINUNGGGGG…TINUNGGG…TINUNGG……

“CHAMKAMAN~!” teriakku.

“Annyeonghaseyo~…”sapa Chanyeol.

“Annyeong…” jawabku dan mempersilahkannya masuk.

“Mianhae~, telat.” Ucapnya sembari duduk.

“Ne~, lain kali jangan berjanji bila tak bisa menepatinya” pungkasku.

“Heheheh…rumahmu sepi ya?” tanyanya melihat sekitar.

“Ne, Eomma dan Appa pergi besok baru pulang. Mari kita mulai kerjakan” ucapku malas.

“Aa, arraseo~. Kalau begitu hanya ada kita berdua” jawabnya dan mengulum senyum.

“Ne~” jawabku singkat berusah tidak ingin melanjutkan ucapannya.

Kami mengerjakan tugas hingga pukul 21:45 KST. Mata Chanyeol kulihat sudah mulai mengantuk.

“Sudah semalam, tugas kita masih belum selesai juga. Haish!” gerutu Chanyeol, aku hanya diam.

“Yoo Ra, aku pamit dulu ya. Jangan lupa kunci pintu. Kau sendiri di rumah” ucapnya lalu berjalan ke arah pintu.

“Arra~” jawabku.

“Aa, apa aku menginap saja di rumahmu. Menemanimu?” tawarnya yang berbalik ke arahku.

“Mwo~. Andwae~!” jawabku kesal lalu mendorongnya keluar.

“Arraseo~.” jawabnya malas lalu pamit pulang.

Dasar Chanyeol, selalu mencari kesempatan kepada semua yeoja. Lebih baik, aku tidur saja daripada memikirkan namja playboy itu.

~BESOK~

Sepulang kuliah kami melanjutkan mengerjakan tugas di perpustakaan, seperti biasa aku pergi duluan ke perpustakaan. Aku melihat D.O, aku pun dengan memberanikan diri untuk duduk di samping dan menyapanya. Tak lama, Chanyeol datang.

“Yoo Ra-ah, ayo kerja kelompok. Sebaiknya kita duduk di sana” perintah Chanyeol, aku pun menurutinya dengan terpaksa padahal aku ingin di dekat D.O.

Chanyeol menatapku dan berkata.

“Apa kau menyukainya?”

“Hah? Aniyeo~..”elakku dan mengambil buku.

“Kojitmal~,kau tidak bisa berbohong padaku. Aku ini lebih berpengalaman kalau dalam percintaan” ucapnya dan sedikit menyombongkan diri.

“ne~ AKU menyukainya. Sudah lebih baik kita mulai mengerjakan” jawabku cepat.

“Kalau kau suka, dekati dia. Buat dia menyukaimu. Apa aku harus memberitahumu apa yang namja~ sukai dari yeoja~?” tawarnya.

“Yak~, aku tahu kau namja~ juga tetapi sepertinya D.O memiliki tipe yeoja~ yang berbeda tidak sepertimu” ucapku jujur.

“MWO~? Maksudmu?” ia membulatkan matanya.

“Aa~. jangan berpura-pura tidak tahu, Chanyeol-ah. Aku juga tidak ingin bantuanmu” ucapku santai.

Chanyeol hanya menunjukkan senyum smirknya. Kami melanjutkan mengerjakan tugas.

[AT 17:19 PM KST]

“Yoo Ra-ah, ddeobokki~ kajja~. Baegopheuda~” pintanya menatapku sambil menopang dagunya. Menampilkan muka manjanya.

“Aku ingin cepat pulang Chanyeol-ah, lain kali saja”

“Hanbeonman~…”pintanya dengan nada pelan.

“ne~” aku mengiyakan ajakkannya karena ketika melihatnya meminta dengan nada yang pelan membuatku berubah pikiran.

“Gomawo~, ppali~ kajja~…!” ucapnya semangat dan menarik pergelangan tanganku.

“Yak~, lepaskan tanganmu, Appo~!”

“Aaa~, mian~” ucapnya dan melepas tanganku, lalu tersenyum.

(at YUMMY DDEOBOKKI cafe)

Saat pesanan kami datang. Aku sedikit terkejut karena Ahjumma~ yang mengantarkan pesanan.

“Apa dia namjachingumu?” tanya Ahjumma.

“Hah? Aniyeo~. Kami hanya berteman ahjumma~” jawabku cepat dan Chanyeol hanya tersenyum.

“Aa~, sayang sekali. Padahal kami memberikan secara gratis milk shake strawberi bagi pasangan yang makan di sini” jelas Ahjumma.

“Chagiya~, kojitmal~ andwaeyo~. Dia yeojachingu~ku Ahjumma~” ucap Chanyeol sembari mengusap rambutku dan mengedipkan matanya. Aku menggigit bibir bawahku lalu menatap protes padanya.

“Aggashi~, akui saja dia namjachingu~mu. Kalian memang pasangan yang sangat serasi. Chamkamannyeo~…” Ahjumma lalu meninggalkan kami.

“Yak~, maksudmu apa yeojachingu~?” tanyaku kesal.

“Aku juga melakukan itu agar kita dapat milk shake strawberi gratis. Mani~ mogoo~” terangnya dan melahap ddeobokki.

Selesai makan, kami pulang, lagi-lagi dalam perjalanan pulang. Chanyeol mentraktirku membeli ice cream.

“Gomawo~, mau menemaniku” ucapnya saat kami berjalan pulang.

“Ne~, nado~ gomawo~ karena mentraktirku” ucapku menatapnya.

“Chamkaman~..” pintanya, ia lalu mengusap bibirku dengan jempol kanannya pelan.

“Ada ice cream menempel di bibirmu” sambungnya lagi menatapku. Aku tertegun sebentar lalu mengalihkan pandangan. Ini mengingatkanku kejadian di perpustakaan waktu itu.

Kami melanjutkan perjalanan dengan keadaan canggung, sampainya di depan rumah Chanyeol melihatku masuk ke dalam rumah lalu lanjut berjalan.

“Aaah~ kenapa dia harus menyentuh bibirku lagi?!” aku berbicara sendiri dengan posisi bersandar di pintu.

“Wae~..”ucap Appa melihatku yang berhasil membuatku terkejut.

“A..a..Aniyeo~. Appa~, aku mandi dulu ya.” aku mengalihkan pembicaraan dan berjalan ke kamar.

Setelah mandi aku menghempaskan tubuhku di tempat tidur berusaha merilekskan badan dan pikiranku.

DREEEETTTT…DRREEETTT…DREEETTTT..

From :  Park Chanyeol

            Annyeong, apa kau sudah tidur?

To : Park Chanyeol

            Aniyeo. Waeyo~?

From :  Park Chanyeol

            Apa nanti kau mau makan bersamaku lagi seperti tadi?

ToPark Chanyeol

            Aku tidak bisa berjanji Chanyeol-ah.

From :  Park Chanyeol

            Arraseo..

To Park Chanyeol

            Chanyeol, minggu nanti kita menyelesaikan tugas kelompok. Okey?

From :  Park Chanyeol

            Ne~ aggashi~…

            Tidurlah yang nyenyak. Sampai jumpa besok.

From :  Park Chanyeol

            Ne~.

Membaca pesannya membuatku memikirkan kalau aku akan menjadi sasaran selanjutnya dalam permainannya. Tapi apa untungnya memikirkan itu lebih baik aku tidur dan memimpikan D.O. D.O JOAHYO.

( AT KYUNG HEE UNIVERSITY )

 

Aku mengikuti pelajaran seperti biasa, jam istirahat aku memberanikan diri duduk di samping D.O. Memulai pembicaraan.

“D.O-ah, apa kau ingin menemaniku menonton sabtu malam karena sepupuku tak jadi nonton bersamaku?” pintaku ragu-ragu dan memberikannya tiket.

“Mianhae~ Yoo Ra, aku sudah ada janji. Mian~” ucap D.O yang kulihat ia merasa tidak enak kepadaku.

“Gwean….” ucapanku terpotong.

“Biarku temani kau, aku juga ingin menonton film ini” Chanyeol mengejutkanku lagi dan mengambil tiket film dari tanganku.

“Chanyeol juga ingin menonton film itu, pergilah bersamanya” pinta D.O.

“Ne~, pastinya!” sambung Chanyeol lalu berlari keluar kantin.

“Yak~! Kembali tiket itu. Aku tidak ingin menonton bersamamu Park Chanyeol” Aku berlari kecil mengejar Chanyeol yang berdiri di bawah pohon taman kampus.

“Yak~, kembalikan tiket itu” Aku berusaha mengambil tiket dari tangannya tapi tiket itu semakin di arahkan ke atas. Aku berusaha meraih tiket itu, bukannya mndapatkan tiket. Aku malah menimpa Chanyeol. Ya, aku membuat Chanyeol terbaring di rumput taman dan aku berada di atas badannya. Mahasiswa yang lewat melihat kami tertawa, begitu juga Chanyeol.

Aku lalu membetulkan posisi dan meraih tiket, namun Chanyeol menarik tanganku membuatku ke posisi semula dan menunjukkan smirknya. Chanyeol-ah aku bukan seperti yeoja lain yang bisa kau rayu ucapku dalam hati. Aku berusaha berdiri.

“Yak~! Kembalikan itu” paksaku.

“Kau kan tidak ada teman untuk menonton dan aku juga ingin menonton ini. Ayolah?” pintanya lagi.

Aigoo~,aku serba salah. Aku kasian karena ia ingin menonton itu tapi aku tidak ingin menonton bersamanya. Eottoke~?

“Eotte~? Jebal~…” tanyanya.

“Ne~” jawabku terpaksa dan pergi meninggalkannya.

“Gidaryo~..”ucapnya dan merangkulku yang membuatku risih.

“Lepaskan!…”aku berusaha melepaskan rangkulannya tapi sepertinya tak berhasil.

“Aku akan menjemputmu. Okey?” ajaknya.

“Tak perlu, kita bertemu di bioskop saja” jawabku singkat.

“Aku akan tetap menjemputmu karena ini merupakan ucapan terima kasihku. Apa kau tidak senang, ada namja~ tampan yang menjemputmu?”

“Aniyeo, kau biasa saja bagiku. Jangan ke rumahku. Okey!”

“Biarpun kau melarang aku akan tetap ke rumahmu” bisiknya serius lalu berlari menghampiri Sehun dan Baekhyun yang lewat.

Park Chanyeol, aku semakin tidak menyukaimu karena sikapmu itu. Lihat saja, selepas tugas kelompok berakhir aku tidak akan dekat-dekat kau lagi PLAYBOY!. Padahal, aku berharap D.O yang akan menemaniku sehingga aku akan semakin dekat dengannya. Sayang sekali.

[CHANYEOL POV]

Sebelumnya aku biasa saja ketika melihat atau dekat dengannya bahkan tak sengaja mengecupnya di perpustakaan yang kadang mengingat itu membuatku tertawa sendiri. Namun, aku sepertinya semakin penasaran pada Yoo Ra karena ia berbeda dari yeoja lainnya. Dia tidak terlihat senang bersamaku, tidak tebar pesona kepadaku, dan biasa saja saat kusms atau ajak makan. Berbeda dengan yeoja lain, kalau yeoja lain akan selalu mengirim pesan dan ingin mengajakku makan. Aku tak tahu mengapa Yoo Ra bersikap seperti itu padaku.

Namun, hatiku rasanya ingin selalu disisinya, mungkin ini terlalu cepat. Tapi semakin aku di dekatnya dan melihatnya membuatku semakin penasaran padanya. Saat aku melihatnya menawarkan tiket ke D.O, entah mengapa aku sedikit kesal. Tapi saat kudengar D.O tak bisa menonton. Aku memberanikan diri menghampiri mereka dan merekomendasikan diriku sendiri untuk menonton bersamanya. Pertama-tama penolakkan yang kudapat namun pada akhirnya dia mau, mungkin karena terpaksa. Tapi, entah kenapa aku merasa senang. NAEGA~ NEOMU~ JOAH~.

Tadi, Yoo Ra sempat berada di atasku badanku dengan posisi berbaring. Itu membuatku senang dan sedikit berpikir yadong. HEHEE. Aku sudah tidak sabar sabtu malam nanti. Yoo Ra GIDARYO. Yoo Ra, PLEASE CALL ME BABY!

~SABTU~

[AT 18:33 PM KST]

Malam ini aku menggunakan ripped jeans hitam, kemeja putih yang ku lapis lagi dengan jumper berwarna abu-abu, dan snapback hitam. Ku rapikan rambutku di depan kaca dan memakai parfum. Aku jauh lebih bersemangat dari kencan sebelumnya atau saat ingin berjalan dengan yeoja lain, padahal ini bukan kencan. Tapi, aku sangat bersemangat dan berusaha untuk terlihat baik di depannya. Aku pamit kepada Eomma dan Appa serta Noona yang sedang menonton.

“Kau ingin menonton bersama yeojachingu~ ya?” goda Noona.

“Ne~, dia akan segera menjadi yeojachinguku~..”jawabku bersemangat.

Orangtuaku dan Noona yang mendengar, hanya tersenyum.

Jujur hatiku berdebar dalam perjalanan ke rumah Yoo Ra, aku merasa ini kencan pertama kami. Sampainya aku di rumahnya. Aku lalu mengetuk pintu.

“Nuguseyo~..” suara Appa Yoo Ra mengejutkanku saat pintu terbuka.

“A~ Annyeonghaseyo~ Samchon~. Park Chanyeol im..nida~” aku memperkenalkan diri sedikit terbata-bata.

“Yoo Ra-ya, Namjachingu~mu datang. Ppali~!” teriak Appa Yoo Ra, aku yang mendengar tersenyum senang.

Tak lama Yoo Ra datang. Ia berkata bahwa aku cuman temannya, tapi Appanya berkata bahwa dia berbohong membuatku semakin senang. Hahaha.

Yoo Ra NEO NEOMU YEPPO. Malam ini, ia terlihat semakin cantik. Yoo Ra menggunakan jeans biru dongker, sama sepertiku menggunakan kemeja putih yang dilapis jumper berwarna pink pastel. Rambut bagian depan sedikit dikepang dan dibiarkannya tergerai. Yoo Ra NEO NEOMU YEPPO.

“Ppali~…”ucapnya.

“Ee..Ne~..”jawabku sedikit kikuk. JUJUR aku tidak pernah kikuk di depan yeoja lain tapi sepertinya hanya Yoo Ra yang berhasil membuatku kikuk.

Kami berjalan berdua seperti couple. JOAHYO.

[AT SEOUL ART CINEMA]

Kami lalu masuk ruangan, saat asyik menonton terdapat adegan ciuman yang sangat mesra. Aku melirik Yoo Ra sekilas, sepertinya Yoo Ra sedikit terganggu melihat adegan tersebut karena aku di sebelahnya. Mungkin, dia sama sepertiku mengingat kejadian di perpustakaan.

Sepanjang film diputar ingin rasanya aku menggenggam tangannya seperti yeoja lainnya  tapi Aku tak berani dengan Yoo Ra. Aku takut membuat suasana menjadi canggung dan ia nantinya membenciku. Lebih baik aku melanjutkan menonton.

Tempat pop corn yang kupegang. Saat aku mengambil pop corn, tangan Yoo Ra tak sengaja menggenggam tanganku saat mengambil pop corn. Ia cepat melepaskan genggaman itu dan memasukkan pop corn penuh dalam mulutnya. Aku tertawa melihatnya.

“Yak~ neo~, apa kau ingin menggenggam tanganku. Jujur saja, sini tanganmu” godaku.

“Jangan bercanda Chanyeol-ah…”ucapnya menatapku sinis sekilas.

“Hahaha, Kojitmal~…”aku tertawa pelan dan menggodanya lagi tapi dia tetap serius menonton.

Film pun selesai kami tonton. Saat keluar ruangan, kami bertemu D.O dengan seorang yeoja. Yang sepertinya aku mengenalnya kalau tak salah dia Park Sojin mahasiswi jurusan lain. Ku lirik Yoo Ra sepertinya dia sedih dengan apa yang dilihatnya saat ini. Ku lihat, D.O juga sedikit tidak enak.

“D.O-ssi, Sojin-ssi..Annyeong~.Tak kusangka kita bertemu di sini” ucapku.

“Ah~ ne~ Annyeonghaseyo~ Chanyeol-ah. Apa dia yeojachingu~mu?” tanya Sojin.

“Ne~” ucapku yang langsung merangkul Yoo Ra mesra.

“Aa..ni..”ucapan Yoo Ra terputus.

“Kalau begitu, kami pamit dulu. Annyeong~” Aku menggenggam tangan Yoo Ra erat dan menjauh dari D.O dan Sojin.

Keluar dari gedung bioskop Yoo Ra melepaskan tanganku.

“Lepaskan tanganku. Aku ingin pergi ke tempat lain pulanglah dulu” Ia berlalu meninggalkanku dengan wajah yang sedih.

Aku mengikutinya karena aku takut dia akan pulang malam karena kesedihannya. Aku mengikutinya, kami pun kini ada di kedai minum soju yang di dekat jalan. Yoo Ra mulai menangis sambil kutuangkan soju kepadanya.

“Hikssss..hikkssss…Aku yeoja~ yang menyedihkan..Hiksss…” ucapnya sesegukan, Aku sedikit malu pada pelanggan yang lain.

Hanya minum 9 gelas Yoo Ra sudah mabuk. Seperti orang mabuk pada umunya Yoo Ra mulai berbicara terbuka. Mulai dari bercerita tentang alasan dia menyukai D.O, kesedihannya tadi, dan alasannya tidak menyukaiku. Mendengarkan alasannya tidak menyukaiku, membuat kupingku sedikit panas tetapi berhasil membuatku  menyadari kesalahanku selama ini kepada yeoja yang kupermainkan.

Yoo Ra membuatku sadar dan kurasa juga karena Yoo Ra lah, Aku ingin merubah sikapku yang dulu terhadap yeoja agar menjadi lebih baik lagi. Yoo Ra kurasa AKU MULAI MENYUKAIMU KARENA KAU BEHASIL MERUBAHKU DAN BERBEDA DARI YEOJA LAIN YANG KUKENAL SELAMA INI. JOAHYO SONG YOO RA.

“Yak~! A..ku mau pu..lang du..lu” ucapnya tidak sadar dan hampir terjatuh. Aku lalu mengambinnya, ternyata ia cukup berat.

Dalam perjalanan Yoo Ra mulai menyanyi dan ngelantur, membuat ku tersenyum geli terhibur. Saat tiba di depan rumah. Yoo Ra menguatkan dirinya untuk tetap sadar dan berdiri tegak.

“Gomawoyo~ Park Chanyeol..”ucapnya membungkuk dengan nada orang mabuk, aku hanya membalas tersenyum.

~MINGGU~

[AT 08:33 AM KST]

Mentari cerah, membangunkanku pagi ini. Aku mengingat kembali kejadian tadi malam. Jujur saat mendengar alasan Yoo Ra tidak menyukaiku, membuat kupingku sedikit panas. Tapi, kupikir lagi ada benarnya juga dan aku menyesal telah melakukan itu. Mungkin terdengar klise bila kubilang “AKU BERUBAH KARENANYA TAPI ITULAH KENYATAANNYA” bahwa aku ingin sedikit demi sedikit merubah sikapku terhadap setiap yeoja.

Aku lalu mengambil handphoneku, mengirim sms untuk mengajaknya mengerjakan tugas di rumahku dan ia setuju. Aku tersenyum membaca pesannya.

(AT CHANYEOL’S HOME)

[AT 14:33 pm KST]

Aku memainkan gitarku sembari menunggunya.

TINNUUNGGGG…TINUUUNGGGGGG….TINUNGGGGGG….

Aku berlari kecil turun ke ruang tamu, rupanya Eomma sudah membuka pintu.

“Chanyeol-ya, neo~ yeojachingu~ neomu~ yeppoyo~..”ucap Eomma.

“Aniyeo~, aku hanya teman Chanyeol.” jawab Yoo Ra cepat.

“Annyeonghaseyo~, Song Yoo Ra imnida. Bangapseumnida, Ahjumma…”

“Aa~, ne~. Ku kira kau yeojachingu Chanyeol karena Chanyeol jarang membawa seorang yeoja di rumah. Hanya beberapa kali saja, itu juga sudah lama waktu SMA. Ku tinggal dulu ya, lanjutkanlah mengerjakan tugas” ucap Eomma, kulirik Yoo Ra sepertinya dia tidak percaya karena yang dia tahu aku dekat dengan banyak yeoja.

“Kajja~, ke kamarku”

“Mwo~? Kenapa tidak di sini saja?” tanyanya.

“Kalau di kamar lebih konsentrasi dan hanya ada kita berdua” bisikku menggodanya dan berjalan pelan ke kamar.

“Maksudmu?” ucapnya.

“Jangan berpikir yang tidak-tidak. Ikuti saja aku ke kamar” ucapku dan Yoo Ra pun mengikutiku.

Saat memasuki kamarku, Yoo Ra membuat jarak denganku dan melihat sekeliling kamarku. Aku mengulum senyumku melihatnya.

“Yak~, mendekatlah. Bagaimana mau mengerjakan tugas kalau berjauhan” ucapku yang duduk di lantai.

“Beginilah kamar namja~” sambungku lagi.

“Arra~..”jawabnya dan duduk menghadapku.

Kami lalu mengerjakan tugas, saat merasa lelah mengerjakan tugas. Aku mengambil gitar dan menyanyikan lagu EXO-BEAUTIFUL. Yoo Ra yang juga lelah lalu melepaskan tangannya dari laptop. Ia melihatku memainkan gitar.

“Chanyeol-ah….”

“Hem…?” jawabku dengan mengangkat dagu sebentar.

“Gomawo~ buat tadi malam dan mianhae~ aku berbicara tidak jelas ten…tangmu tadi malam saat aku mabuk. Jeongmal~ mianhae~…” ucapnya dengan intonasi yang hati-hati. Sepertinya, ia ingat perkataannya tadi malam.

“Dan sepertinya aku salah menilaimu…Jeongmal~ mianhae~” Sambungnya lagi.

Aku lalu berhenti memetik gitar lalu memandangnya lekat. Aku diam sejenak.

“Gweanchana~, kau benar, aku memang suka mempermainkan perempuan dan tidak benar-benar mencintai mereka” Aku mengakui kesalahanku padanya, ia hanya terdiam melihatku.

“Yoo Ra-ah, neo~ gweanchana~…?”

“A..a..mwo~?” jawabnya terbata.

“Apa kau masih menyukai D.O?” tanyaku ragu.

Yoo Ra terdiam dan berubah murung.

“Lupakan D.O…” ucapku berani.

“Ntahlah, saat ini aku hanya tidak ingin membahas tentangnya” jawabnya pelan dan kembali mengetik.

Apakah aku salah menanyakan itu? Apakah Yoo Ra masih menyukainya? Apakah aku tidak dapat mengantikan D.O di hatimu?

[AT 17:33 pm KST]

Tugas kami selesai. Berarti aku tidak bisa lagi berdua dengannya dan melihatnya dari dekat hanya di kelas memandangnya. Aku tidak menyukai ini, TETAPI AKU AKAN TERUS BERUSAHA MENDEKATINYA DAN MEMBUATNYA MENYUKAIKU.

Yoo Ra pamit pulang kepada Eomma dan Appa. Dari jendela kamarku, kulihat dia.

[YOO RA POV]

Kenyataan melihat D.O bersama yeoja yang bernama Sojin rasanya ingin ku hapus dari ingatanku. D.O, namja impianku dari dulu sepertinya hanya akan tetap menjadi impian tanpa bisa diraih dan itu menyakitkan. Mengingat kejadian malam itu membuatku seperti yeoja bodoh di hadapan D.O maupun Chanyeol. D.O, aku akan melupakanmu agar aku tidak kembali sakit.

Chanyeol yang kukira akan meremehkanku atas kejadian di Bioskop ternyata tidak. Ternyata penilaianku terhadap Chanyeol itu salah. Ia sepertinya namja yang baik dan mengakui kesalahannya. Chanyeol juga rela mengambinku hingga ke rumah saat aku mabuk.

( AT KYUNG HEE UNIVERSITY )

~SENIN~

Aku duduk, menopang daguku, dan memandang kosong di depan. Seketika itu D.O lewat di depanku. Aku hanya tersenyum kaku saat ia tersenyum padaku. D.O, WAE? Kau harus memperlihatkan senyum hangatmu itu?

Pulang kuliah, aku dengan malasnya berjalan pulang. Saat di depan kelas, ada dua orang yeoja yang berbicara dengan Chanyeol.

“Chanyeol~ oppa~, wae~ tidak membalas pesanku?” tanya yeoja itu.

“Chanyeol~ oppa~ apa kau ingin makan denganku nanti malam? Aku tahu tempat makan yang enak” pinta yeoja kedua.

Aku berlalu begitu saja di depan Chanyeol, tanpa kusadari rupanya Chanyeol berlari ke arahku.

“Mau ke mana?” tanyanya.

“pergi” jawabku singkat.

“Eodiga~?” tanyanya lagi.

“Aku ingin mengambil barang pesanan Eomma”

“Naega~ ddarawa~” jawabnya bersemangat

Aku hanya diam tanpa merespon lagi. Kami lalu menggunakan bis. Kami pulang dari tempat yang dituju menggunakan bis. Aku duduk bersebelahan dengan Chanyeol. Saat dalam perjalanan mata Chanyeol mulai terlelap dan menyandarkan kepalanya di pundakku. Lucunya, namja yang bersandar dipundakku saat ini, dulunya tidak kusukai tetapi kini ia semakin dekat denganku. Jujur, aku sedikit canggung detik ini.

[1 month LATER]

Satu bulan berlalu, Aku dan Chanyeol semakin dekat. Kami mulai sering berkomunikasi, pergi ke perpus, ataupun mencari hiburan keluar. Chanyeol, juga sudah banyak berubah, dia tidak pernah lagi tebar pesona atau ketika ada beberapa yeoja yang mengirim pesan kepadanya akan tidak diladeninya.

Semenjak dekat dan mengenal Chanyeol, membuatku sangat senang dan nyaman berteman dengannya. Chanyeol juga orang yang sangat perhatian dan lucu. Aku ingat ketika Aku tak sengaja melihat D.O dan Sojin berduasn. Chanyeol langsung berdiri di hadapanku dan menarik tanganku, Ia lalu menyanyi dan memainkan gitar untuk menghiburku.

Entah kenapa semenjak Chanyeol menghibur dan kami dekat. Aku merasa senang dan aku juga merasa marah, ketika ada beberapa yeoja yang kadang mendekati Chanyeol. Kenapa dengan diriku ini? Apakah aku mulai menyukainya? Ah, tak mungkin.

Ketika aku sedang berbaring malas di tempat tidur.

DREEETTT…..DREEETTT…DREEETTT….

From :  Park Chanyeol

            Annyeong. Yoo Ra-ya, apa malam ini kau mau nonton bersamaku?

To : Park Chanyeol         

            Ne~. Jam berapa?

From : Park Chanyeol

            Jam 7 malam ini kujemput. Arraseo~?

To : Park Chanyeol         

            Arraseoyo~, Ahjussi.

From : Park Chanyeol

            MWORAGO~?!

To : Park Chanyeol

            Hhehehe, Mian~.

Kami saling berbalas pesan. Saat, Chanyeol mengajakku menonton, entah mengapa Aku merasa senang dan ingin tampil menarik di depannya. Omona~!? Kenapa denganku?

Saat Chanyeol menjemputku. Eomma dan Appa menggodaku kalau Chanyeol adalah namjachinguku. Chanyeol yang mendengar itu tersenyum begitu juga denganku aku tersenyum senang sekaligus malu. Tidak seperti sebelumnya, aku yang tidak suka bila digoda kalau Chanyeol namjachinguku.

Aku berjalan berdua dengan Chanyeol seakan kami couple. Kami pergi ke bioskop pertama kali kami menonton. Sepulang dari menonton Chanyeol mengajakku makan, kami kadang bergurau. Malam ini aku sangat senang berkat Chanyeol.

~BESOK~

Aku kuliah seperti biasa. Sebelum pulang Aku, Chanyeol, Baekhyun, dan Sehun mengobrol. Saat, kami asyik mengobrol. D.O datang di hadapanku.

“Yoo Ra-ah, bisa kita bicara berdua di luar?” pinta D.O, kulirik Chanyeol yang berubah ekspresi seperti tidak senang. Aku serba salah saat ini.

“Apa bisa?” tanya D.O lagi.

“Ne~..” akhirnya Aku mengikuti D.O dan Chanyeol pergi meninggalkan kami. Mianhae~ Chanyeol-ah.

“Yoo Ra-ah, apa kau ingin menonton bersamaku?” pinta D.O pelan.

“Hah? Kenapa kau tidak pergi dengan Sojin? Aku tidak ingin membuat Sojin salah paham”

“Aku sudah …putus dengannya” ucap D.O pasrah.

“Mianhae~, D.O aku tak bisa pergi denganmu” Aku menolak karena tidak ingin terluka lagi.

Mungkin ini memang kesempatan yang bagus karena Aku bisa dekat dengan D.O tetapi hatiku menyuruhku untuk menjauhi D.O. Yang ada DI PIKIRAN dan HATIKU saat ini hanya CHANYEOL. PARK CHANYEOL.

“Mianhae~ D.O. D.O, aku pergi dulu ya. Ada yang ingin kulakukan” ucapku dan berlari mencari Chanyeol.

Aku berlari ke kelas namun tak ada Chanyeol, ku tanya Baekhyun dan Sehun mereka juga tidak tahu, ku sms tak di balas. Kucari ke kantin juga tidak ada dan pikiranku hanya tertuju pada perpustakaan.

Kucari di perpustakaan yang luas ini juga tidak ada, hari ini perpustakaan sangat sepi. Akhirnya, aku berdiri di depan rak buku tempat pertama kali kami berciuman. Aku merasa bersalah padamu Chanyeol. MIANHAEYO~…Hampir saja, air mataku ingin keluar namun terhenti karena tiba-tiba. Ada seseorang yang membuat badanku          tiba-tiba menghadapnya. Ternyata adalah Chanyeol. Mataku membulat karena Chanyeol mendekatkan bibirnya dan berkata.

“SARANGHAE~…” ucapnya pelan, menatapku lekat, lalu menutup matanya, dan menciumku.

Aku tidak dapat menolak karena hatiku menyuruhku untuk tetap berdiri. Bibir bawah Chanyeol yang tebal bisa kurasakan. Ciuman hangatnya yang lembut, membuaiku. 15 detik kami berciuman, lalu kulepaskan bibirku karena ingin menghirup oksigen.

“JEONGMAL~ MANI~ JAOH~” ucapnya lirih dan mengusap lembut rambutku.

Tuhan, apa ini jawaban yang kau berikan padaku. Namja yang bernama PARK CHANYEOL yang dulu sangat kubenci malah membuat debaran jantungku bertambah cepat dan berhasil mengetuk pintu hatiku. Juga HAPPY VIRUS bagiku karena berhasil menghiburku untuk melupakan D.O. NADO SARANGHAE PARK CHANYEOL……….

“CHAGIYA~” ucapku dan tersenyum lepas di hadapannya.

“YES, CALL ME BABY…” ucap Chanyeol puas lalu mengecup bibirku tiga kali.

“BABY…BABY…!”ucapku lalu mengecupnya dua kali.

NAEGA~ JEONGMAL~ HAENGBOKHAEYO~….Inilah takdirku bukan dengan namja yang diimpikan tapi namja yang dulu dibenci. SARANGHAEYO~ PARK CHANYEOL.

Saat ingin keluar dari perpuspatakaan, Chanyeol menggenggam tanganku tapi kulepaskan. Kukatakan padanya tidak enak dengan yang lainnya.

Keluar dari perpustakaan. Baekhyun dan Sehun melihat kami dan datang menghampiri kami.

“Yak~! Kenapa dengan kalian? Kenapa kalian terlihat bahagia saat kelaur dari perpustakaan? apa kalian……pa…caran?” tanya Baekhyun ragu.

“Bukannya sebelum itu. Chanyeol menghilang darimu Yoo Ra-ah” jelas Sehun.

“NE~, KAMI PACARAN” jawab kami serempak.

“COLLL…DAEBAK~!Aku tak menyangka ini akan terjadi. Jangan-jangan yang membuat kau berubah Yoo Ra?” tanya Baekhyun tak percaya.

“NE~!” jawab  Chanyeol tegas.

“DAEBAK~! Yoo Ra-ah..Neo~ Jinjja~ Daebak~ berhasil membuatnya berubah..Hahaha.. Chukae~..”ucap Sehun tertawa. Aku hanya tersenyum mendengar ucapan Baekhyun dan Sehun.

“Kami tak ingin mengganggu kalian berdua. Kami pergi dulu ya. Annyeong~…” ucap Baekhyun. Mereka lalu meninggalkan kami.

Saat berjalan di selasar, ada dua orang yeoja.

“Chanyeol~ oppa~, kenapa kau tidak pernah membalas pesanku lagi?”

“Waeyo~ Chanyeol Oppa~? Tanya kedua yeoja itu dengan nada manja.

“Aa…Mianhae~. Kenalkan dia yeojachinguku Song Yoo Ra’” ucap Chanyeol bersemangat memperkenalkanku.

Dua yeoja tesebut berubah ekspresi dan langsung pamit meniggalkan kami.

[CHANYEOL POV]

Hari ini, Aku sudah tak sanggup lagi menahan perasaanku padanya. Dengan berani, Aku menyatakan perasaanku dan menciumnya di perpustakaan, tempat pertama kali kami berciuman. Mungkin ini keberuntunganku juga karena perpustakaan hari ini sepi. Hehehe.

SONG YOO RA. Akhirnya, inilah yeoja yang kucari yang membuatku sadar akan kesalahanku, membuatku sedikit demi sedikit dapat berubah, dan membuat hatiku selalu berdebar bila di dekatnya. Aku sangat beruntung MEMILIKUMU YOO RA DAN KUHARAP KAU DAPAT MENJADI PASANGAN HIDUPKU. AMIN.

Sebenarnya, Aku ingin menggengam tangannya, memperlihatkan kepada yang lain bahwa inilah yeojaku. Tapi, Yoo Ra melarangku karena tidak enak dengan yang lain.

Keluar dari perpustakaan. Baekhyun dan Sehun menghampiri kami.

“Yak~! Kenapa dengan kalian? Kenapa kalian terlihat bahagia saat kelaur dari perpustakaan? apa kalian ……pa…caran?” tanya Baekhyun ragu.

“Bukannya sebelum itu. Chanyeol menghilang darimu Yoo Ra-ah” jelas Sehun.

“NE~, KAMI PACARAN” jawab kami serempak.

“COLLL…DAEBAK~!Aku tak menyangka ini akan terjadi. Jangan-jangan yang membuat kau berubah Yoo Ra?” tanya Baekhyun lagi tak percaya.

“NE~!” jawabku tegas dan tentunya bangga.

“DAEBAK~! Yoo Ra-ah..Neo~ Jinjja~ Daebak~ berhasil membuatnya berubah..Hahaha.. Chukae~..”ucap Sehun tertawa. Aku sedikit mengernyitkan dahiku mendengarkan ucapan Sehun tapi itulah kenyataannya.

“Kami tak ingin mengganggu kalian berdua. Kami pergi dulu ya. Annyeong~…” ucap Baekhyun. Mereka lalu meninggalkan kami.

Saat berjalan di selasar, ada dua orang yeoja.

“Chanyeol~ oppa~, kenapa kau tidak pernah membalas pesanku lagi?”

“Waeyo~ Oppa~? Tanya kedua yeoja itu dengan nada manja.

“Aa…Mianhae~. Kenalkan yeojachinguku Song Yoo Ra’” Aku memperkenalkan Yoo Ra dengan bangga dan bersemangat.

Aku hanya ingin mereka tahu bahwa inilah YEOJACHINGUKU, yang dapat merubahku. Aku tidak perduli lagi dengan mereka yang tidak akan mendekatiku atau respon mereka tentang kami.

Aku mengajak Yoo Ra untuk kencan pertama kami. Kami pergi ke Namsan Tower, seperti couple pada umumnya yaitu “GEMBOK CINTA”. Aku menggenggam tangannya erat, setelah dari Namsan Tower, kami pergi ke cafe yang direkomdasikan Yoo Ra.

(at mango fruit cake cafe)

Saat kami memasukki cafe, Aku melihat D.O duduk sendiri. Kulirik Yoo Ra yang juga melihat D.O terlihat sedikit ragu untuk bertemu D.O. Aku memberanikan diri menyapa D.O dan tetap menggenggam tangannya, Yoo Ra menahanku tapi Aku tetap melangkah pasti. Aku ingin D.O tidak lagi mendekati yeojaku ini.

“Annyeong~, D.O-ssi…” sapaku.

“Aa..annyeong…”jawabnya kikuk dan melihat genggaman tangan kami.

“D.O, Apa kami boleh bergabung denganmu..” tanyaku.

“Aa~, mian~. Aku sudah selesai. Aku juga tidak ingin mengganggu kalian berdua. Annyeong~..” ucap D.O lalu meniggalkan kami. Sesekali D.O melihat kami berdua saat dia berjalan keluar.

“Yak~ kenapa kau melakukan itu. Aku tidak enak dengan D.O” ucap Yoo Ra.

“Biarlah. Aku hanya ingin dia tidak lagi mendekatimu. Karena Kau LADY LUCK ku. PERCAYALAH PADAKU….” Aku mengelus rambutnya dan mencubit hidungnya pelan.

“Yak~, hentikan..Appo~..” rintihnya berusaha melepaskan tanganku.

“Hehehehe~, mian~ Chagiya~” Aku melepaskan tanganku dari hidungnya.

Kami menghabiskan waktu berdua di cafe. Mulai dari menceritakan masa-masa kami SMP hingga kuliah dan bergurau.

[AT 18:15 PM KST]

Kami akhirnya pulang. Sepanjang perjalanan, Aku mempererat genggaman tanganku. Saat di dalam bis, Aku menyandarkan kepalaku di pundaknya.

“Chanyeol-ah…” panggilnya pelan.

“Hem…waeyo~?” Aku membetulkan posisi menghadapnya.

“Apa kau benar-benar men..cintaiku?” tanyanya ragu dan memandang ke bawah.

“Chagiya~, lihat mataku” Aku memegang dagunya untuk memandangku.

“Naman~ mido~…. YAKSOK~?..” pintaku dan melingkarkan jari kelingkingku di jari kelingkingnya.

“YAKSOK~!” pintanya dan tersenyum.

Aku lalu menyuruhnya untuk menyandarkan kepalanya di pundakku. Tak lama, Yoo Ra terlelap dan Aku mengecupnya diam-diam.

[30 minuteS LATER]

Kami turun dari bus. Aku mengantarnya hingga di depan rumah.

“Chagiya~, popo~..”pintaku manja

“Nanti ada yang melihat” ucapnya malu.

“Jebal~ popo~..” Aku memanyunkan bibirku.

CHU~….

Yoo Ra mengecup bibirku.

“Jaljayo~ Chagiya~…” Aku melambaikan tanganku dan melangkah pelan meninggalkannya.

“Nado~ jaljayo~…” Yoo Ra membalas lambaian tanganku.

Sampai di rumah, Aku senyum-senyum sendiri. Eomma dan Appa serta Noona yang melihatku.

“Waegeure~..?” tanya Noona.

“Hehee~ Aniyeo~…” jawabku malu.

“Waegeure~, ceritakan pada Eomma, Chanyeol…?” pinta Eomma dan mengajakku duduk di sampingnya.

“Eomma, Aku mendapatkan yeoja impianku” Aku membuat pengakuan di depan Eomma, Appa, dan Noona.

“Jinjja~ Nuguya~?” tanya Noona.

“Apa yang bernama Yoo Ra itu?” tanya Eomma.

“NE~” ucapku lepas dan tersenyum bahagia.

“Aigooo~, Chanyeol~ CHUKAE~!” ucap Noona semangat.

Senang rasanya, Aku dapat memberitahukan kepada orang terdekatku tentang hubunganku dengan Yoo Ra. Selesai berbincang-bincang, Aku masuk ke kamar dan mandi. Selesai mandi, Aku mengirim pesan ke Yoo Ra. Kami saling berbalas pesan. Malam yang cukup larut, kami berhenti mengirim pesan.

( AT KYUNG HEE UNIVERSITY )

Aku semakin bersemangat untuk kuliah karena Yoo Ra. Hari ini, Aku menggunakan kemeja putih berpaduan biru pastel dan ripped jeans hitam. Aku merapikan diriku di depan cermin untuk menjemput Yoo Ra.

Aku menekan bel, tak lama Yoo Ra keluar. Yoo Ra yang menggunakan kemeja pink pastel longgar yang di tengahnya bertuliskan “MY ANSWER IS YOU” dan ripped jeans biru dongker. Rambut yang diikat ekor kuda. Yoo Ra.. NEO NEOMU YEPPO….

Kami pergi ke kampus bersama. Teman-teman lain yang melihat kami berdua pergi bersama, saling berbisik. Aku tahu pasti kabar kami pacaran sudah tersebar. Bagiku bagus bila mereka semua tahu.

Aku menjalani kuliah tidak seperti biasanya karena penyemangatku dapat kulihat setiap harinya di kelas.  Aku menopang daguku memandang Yoo Ra saat jam istirahat dan Yoo Ra hanya tersenyum malu.

“YAK~! CHANYEOL~!” Baekhyun menepukku dari belakang.

“Aigooo~! Nollawoyo~…!” ucapku terkejut.

“Yak, Apa kau tahu Sehun juga sudah mempunyai yeojachingu~!” jelas Baekhyun semangat.

“Nuguya~?” tanya Yoo Ra yang juga penasaran.

“Miranda Kim, mahasiswi dari jurusan lain .

“Wah, Sehun sudah lama mendambakan Miranda Kim itu. Akhirnya, mereka pacaran juga” ucapku.

“Lalu bagaimana denganmu dengan Taeyeon Noona~. Apa ada perkembangan?”

“Huft, Molla~. Chanyeol-ah” jawan Baekhyun tak semangat.

“Buktikan padanya bahwa kau benar-benar mencintainya, Baekhyun-ah..” Aku menyemangatinya lalu menepuk pundaknya.

“Baekhyun-ah, FIGHTING~!” Yoo Ra menyemangati Baekhyun.

“Gomawo~, Aku pergi dulu. Annyeong~…” jawab Baekhyun tersenyum dan meninggalkan kami.

Pulang kuliah, Aku mengajak Yoo Ra makan di restoran Eommaku.

(at viva polo CAFE)

Aku dan Yoo Ra makan di cafe Eomma. Aku memesan Aglio Olio with Mushroom sedangkan Yoo Ra memesan Fettuccine dan kami memilih minum air mineral.

“Chagiya~, ini restoran Nae~ Eomma~” ucapku.

“Huk…Hah?” Yoo Ra tersedak mendengar ucapankiu.

“Apa Eomma~mu ada di sini? Apa aku berantakan? Tanyanya dan berusaha merapikan diri.

“Gweanchana~, Eomma suka jika kau tampil apa adanya dan rapi. Mani~ Mogoo~” jelasku.

Tak lama, Eomma dan Appa datang menghampiri kami.

“Annyenghaseyo~ Song Yoo Ra imnida~..” Yoo Ra berdiridan membungkukkan badannya.

“Ne~, Aku sudah mengenalmu waktu di rumah. Hehe” ucap Eomma.

“Mani~ mogoo~..”ucap Appa.

“Ne~…” ucap Yoo Ra.

Kami duduk dan berbincang santai. Lama kelamaan kulihat Yoo Ra mulai tidak gugup lagi berhadapan dengan Eomma dan Appa. Senang rasanya melihat Yoo Ra bisa dekat dengan orang tuaku.

[1 month LATER]

Hari ini tepat 1 bulan hubungan kami. Rencana, malam ini Aku dan Yoo Ra akan pergi menonton lalu makan ddeobokki. Namun, tadi sore. Baekhyun mengirimku pesan kalau dia ingin mentraktirku Aku dan Yoo Ra makan bersama karena Baekhyun berhasil mendapatkan hati Taeyeon Noona yang sudah lama diimpikannya, mereka sudah 1 minggu pacaran. Sehun dan Miranda juga diajak makan oleh Baekhyun. Sepertinya, malam ini akan penuh kebahagiaan.

[AT 19:05 PM KST]

Malam ini, Aku menggunakan kemeja putih yang dilapis jumper berwana biru pastel bertuliskan “TRANSFORMER” dan jeans biru dongker. Selesai bersiap-siap kujemput Yoo Ra. Yoo Ra malam ini menggunakan kemeja putih dilapisi jumper bermotih rose floral dan skinny jeans putih, rambut yang disimpul ke atas. Terlihat polos dan cantik.

“Chagiya~ Neo~ Neomu~ Yeppo~….” bisikku saat kami duduk di dalam bis.

“Gomawo~..” jawabnya dan menyandarkan kepalanya di pundakku.

Aku mendekapnya erat agar ia merasa hangat.

(at vitamin love cafe)

Sampainya di cafe yang Baekhyun janjikan. Kami masuk, ternyata sudah ada Baekhyun, Taeyeon Noona, Sehun, dan Miranda. Kami lalu bergabung. Kami memesan makanan dan berbincang-bincang. Kami, juga bergurau. Senangnya rasa, melihat Aku dan kedua sahabatku Baekhyun dan Sehun ditemani pasangan kami masing-masing. Aku harap pasangan kami saat ini benar-benar menjadi pasangan hidup kami. AMIN.

[4 YEARS LATER]

Kini hubunganku dengan Yoo Ra sudah berjalan empat tahun.

Setelah kami lulus kuliah dan memiliki pekerjaan. Hasil dari gajiku yang hampir setahun bekerja kutabung untuk menikahi Yoo Ra karena Aku ingin secepatnya menikahinya dan memiliki anak. Aku sudah melamarnya 2 bulan lalu. Waktu itu aku melamarnya di tepi Sungai Han, Aku memainkan gitar dan menyanyikan lagu EXO-K-BEAUTIFUL lalu menyuruhnya menutup mata. Aku berbisik padanya “WILL YOU MERRY ME?”. Ia menjawab “I WILL PARK CHANYEOL” mendengar jawabannya Aku langsung memasangkan cincin di jari manisnya. Yoo Ra lalu memulukku dan menangis. Aku menenangkannya dan mendekapnya erat.

Kami berencana untuk menikah 1 bulan lagi. Baekhyun dan Taeyeon Noona sudah menikah 5 bulan yang lalu sedangkan Sehun dan Miranda 4 bulan yang lalu.

Rasanya sudah tak sabar untuk menikah. Apalagi saat mendengar cerita Baekhyun dan Sehun ketika mereka sudah menikah. Saat mendengar ucapan mereka berdua kadang membuatku berpikir yadong..Hehehe. Tak sabar rasanya menantikan hari pernikahan kami sebulan lagi.

“ D-DAY ”

[YOO RA POV]

TUHAN…..APAKAH AKU BERMIPI? ATAU AKU SEDANG BERADA DALAM DUNIA KHAYALKU ?

Aku memandangi diriku sendiri dari atas hingga bawah, di depan cermin seakan tak percaya karena detik ini, aku memakai gaun pengantin dan akan menjadi ISTRI PARK CHANYEOL, HAPPY VIRUSKU yang dulu pernah tidak kusukai.

“Yoo Ra-ya, NEO~ NEOMU~ YEPPO~..!” pekik Taeyeon eonni seraya membuka pintu dan ada Miranda juga.

“CHUKAE~…!!!” ucap mereka berdua dan memelukku.

“Semoga kalian menjadi pasangan bahagia hingga maut memisahkan..” ucap Taeyeon Eonni.

“Dan memiliki banyak anak yang gweyeobda~ dan yeppo~..” sambung Miranda.

“GOMAWO~….” jawabku dan tersenyum bahagia.

“Ini, hadiah pernikahan dari aku dan Sehun” ucap Miranda.

“Dan ini dari aku dan Baekhyun~..” sambung Taeyeon Eonni.

“Gomawo~..” Aku memeluk mereka berdua.

“Cheonman~..Yoo Ra-ya.” Ucap mereka berdua serempak.

[20 MINUTES LATER]

Detik ini Appa dan Aku berjalan memasukki altar di mana pangeran tanpa kuda putih telah menungguku. Rasanya SENANG SEKALI ada Appa yang berjalan bersamaku, Eomma yang terharu bahagia melihatku. YA, inilah mimpi setiap yeoja di dunia yaitu menikah dengan namja yang benar-benar mencintai kelebihan dan kekurangannya. Rasanya hatiku saat ini berdetak tak karuan dan aku merasa sedikit gugup.

Chanyeol dengan badan tegapnya menunggu di altar, menolehku, dan tersenyum. Kini, kami saling berhadapan dan bersumpah di hadapan Tuhan untuk mengikat cinta kami. Setelah mengikat janji, para tamu meneriakki kami untuk berciuman.

“KISS…! KISS..! KISS..!..”

“SARANGHAE~ SONG YOO RA..! ucap Chanyeol pelan dan mengeluarkan senyum teeth richnya.

“NADO~ SARANGHAE~ PARK CHANYEOL~ MY HAPPY VIRUS…” jawabku tersenyum bahagia.

Chanyeol mendekatkan mukanya ke arahku lalu menutup matanya, aku juga menutup mataku. Kamipun berciuman di hadapan orangtua kami, sahabat, dan semua tamu undangan. D.O juga datang, D.O tidak datang sendiri. D.O datang bersama Eunji.

Sore harinya pesta pernikahan kami diadakan di gedung dekat gereja. Pertama, aku berdansa bersama Chanyeol kemudian dengan Appa setelah itu dengan Chanyeol lagi.

Baekhyun yang menghadiahi kami suara indahnya. Ia menyanyikan sebuah lagu EXO-K – CALL ME BABY

Kemudian D.O berdiri di panggung, melambai ke arah kami dan menghadiahi kami suara indahnya, D.O menyanyikan sebuah lagu EXO-K – MY ANSWER.

Aku dan D.O sekarang menjadi sahabat, begitu juga Chanyeol dengan D.O. Tidak ada lagi pembatas di antara kami dengan D.O.

TERIMA KASIH TUHAN KARENA TELAH MENGHADIAHKU PARK CHANYEOL DAN BANYAK ORANG YANG MENYAYANGIKU APA ADANYA DAN TULUS.

[CHANYEOL POV]

HARI INI ADALAH HARI PALING BERSEJARAH DALAM HIDUPKU KARENA KINI AKU RESMI MENJADI SUAMI SONG YOO RA, AKU AKAN MENJADI PASANGAN HIDUPNYA HINGGA RAMBUT KAMI MEMUTIH DAN MAUT MEMISAHKAN. MEMILIKI BANYAK ANAK DAN HIDUP BAHAGIA…THANKS GOD…..

~BESOK~     

( AT NAMSAN HILL HOTEL )

Saat Yoo Ra bangun dan ingin melepas pelukkan. Aku tetap memelukknya dengan mata tetap terpejam. Dia kembali berusaha melepaskan pelukanku, aku membuka mataku.

“Morning Kiss.” rayuku lalu Yoo Ra mengecup bibirku.

Kemudian Yoo Ra memakai kimono handuk dan berjalan ke arah jendela menikmati pemandangan kota Seoul, aku juga beranjak dari tempat tidur, dan memakai kimono handuk. Berjalan ke arahnya dan memeluknya dari belakang.

 

[3 months LATER]

Saat asyik menonton, Yoo Ra mengejutkanku dan memelukku dari belakang.

“CHAGIYA~~~!!!” pekik Yoo Ra.

“AIGOOO~,kau mengejutkanku Chagiya~…Waeyo~..?” tanyaku penasaran melihatnya senyum-senyum sendiri.

Yoo Ra memberikanku kertas dan saat kubaca. WOOOOWWWW……GOD !!! YOO RA MENGANDUNG ANAKKU DAN SUDAH 2 BULAN..!!

“OMO~..!.CHAGIYA~..!” teriakku BAHAGIA SANGAT BAHAGIA, Aku langsung memeluknya. Kini, Aku menjadi APPA~.!!!

Aku langsung mencium dan mengelus perut Yoo Ra. BEBERAPA BULAN LAGI AKAN LAHIR ANAK KAMI DAN AKU AKAN MENJADI APPA. AH~ NAEGA~ NEOMU~ HENGBHOKAE~…Semoga anakku akan sehat dan baik selama dikandungan dan saat dilahirkan. AMIN…

[7 months LATER]

Malam ini tepat umur kandungan istriku 9 bulan 1 hari tapi masih belum ada tanda-tanda untuk melahirkan. Yoo Ra masih tertidur pulas di pelukkanku. Ya, sudahlah sebaiknya Aku tidur saja. Namun, akhirnya Aku terbangun dari tidur pulasku.

“Cha…giya~….AP..APPO~..APPO~…” rintih Yoo Ra sambil memegang perutnya. AIGOOO~ EOTTOKE~ ? AKU SANGAT PANIK..MUNGKIN INI YANG DIRASAKAN SEMUA NAMPYEON~ KETIKA ANAE~ AKAN MELAHIRKAN.

“A…a..ne~…ne~..Chagiya..tarik nafas pelan dan keluarkan..” aku langsung mengendong Yoo Ra tapi dia terlalu berat, akhirnya ku bopong. Aku langsung memanggil Abeoji dan Eommonie.

“ABEOJI~..EOMMONIE~..YOO RA AKAN MELAHIRKAN…” panggilku beberapa kali. Orangtua Yoo Ra pun panik. Abeoji langsung berlari mengeluarkan mobil dan Eommoni menelpon orang tuaku.

Sepanjang perjalan menuju rumah sakit terdekat Yoo Ra terus merintih kesakitan sampai-sampai rambutku di tarik-tarik, Aku yang duduk di samping menenangkannya. Tak lama, kami sampai di rumah sakit terdekat. Saat memasukki ruangan Yoo Ra semakin merintih kesakitan, Aku menemaninya selama proses persalinan berlangsung. JUJUR SAJA, AKU SANGAT TAKUT MELIHAT PROSES PERSALINANNYA, TAPI SEBAGAI NAMPYEON AKU HARUS BERADA DI SAMPING NAE YEOBO, MENENANGKAN DAN MENYEMANGATINYA.

Aku menggenggam tangannya dan mengelap peluh Yoo Ra. Dan tibalah pembukaan terakhir, Yoo Ra semakin merintih sakit sampai-sampai dia tak sadar mencakar tanganku, tapi tak apa cakaran tidak lebih sakit dari apa yang istriku rasakan saat ini. Mungkin sudah hampir satu jam lebih kami di ruangan, Yoo Ra semakin merintih dan aku kasihan melihatnya harus bertarung dengan rasa yang SANGAT SAKIT untuk  melahrirkan malaikat kecil kami. TUHAN, SEMOGA ISTRIKU DAN ANAKKU SELAMAT. AMIN.

“Chagiya~….tarik nafas keluarkan..” pintaku menenanginya.

“AKKKHH…! AHHHH!…APPO~ ! AP..POOOO~! CHAGIYA~…” teriak Yoo Ra kesakitan.

“Ne~ ar…raseoo.~.sabar cha..giya~…Fighting~…” ucapku gagap menyemangatinya.

“AP…POOOO~..! NEOMU~ AP..PPOOOOO~…!” rintihnya dan air matanya keluar menahan sakit.

“Uljima~ chagiya~…” pintaku mengelap air matanya. DAN kurang dari 10 menit.

“A..Akkkhhhhh…~” desah Yoo Ra lega, KARENA..

UWEEEEKKKKK..UWEEEEEKKKKK..UWWWEEEEEKKKKK……

TANGISAN MALAIKAT KECIL KIRIMAN TUHAN LAHIR…TEPAT JAM 05.33 AM KST. Bayi kami masih berlumur darah dan langsung di bersihkan suster.

“Chagiya~…URI~ AEGI~ LAHIR..” seruku senang sambil mengusap lembut rambut Yoo Ra, Yoo Ra hanya tersenyum lemah karena kelelahan. Suster lalu meletakkan bayi kami di pangkuan Yoo Ra untuk menyusuinya. Tak lama, orangtua kami masuk.

“OMOOO~ YA~ URI~ SONJA~.!!!” ucap Eommonie gembira dan terharu. Eommonie menangis haru sambil mengelus rambut Yoo Ra dan Abeoji mengelus pundak Eommonie sekaligus tersenyum haru bahagia.

“OMOOOO~ SESANGE~…OMOOO~.!!!” ucap Eommaku gembira dan terharu.

“URI~ SONJA~…NEOMU~ GWIYEOBDA~ dan SEHAT.” Ucap Appa terharu lalu tersenyum.

“Eomma~, Appa~, Abeoji~, Eommonie~, akhirnya kami memiliki anak yang sehat” Ucapku haru.

TERIMA KASIH TUHAN MENGHADIAHIKU ISTRI YANG SANGAT KUCINTAI DAN ANAK YANG SEHAT.

Setelah 3 hari menginap di rumah sakit. Kami akhirnya diizinkan pulang. Tiba di rumah dan masuk ke kamar. Senyumku tak pernah hilang melihat putra kecilku yang menggemaskan. Saat, asyik mengajak anakku berbicara, ada pesan masuk dan itu Baekhyun yang akan datang ke rumah. Aku juga mendapat kabar saat masih di rumah sakit, kalau dua hari setelah Yoo Ra melahirkan, Taeyeon noona melahirkan putri kecil jam 06.02 AM KST. Putraku dan putri Baekhyun hanya berbeda 2 hari. Anakku lahir 26  November 2015 sedangkan putri Baekhyun 29 November 2015. Nanti anak Baekhyun akan memanggil anakku “Oppa”. Ahhahaha~ memikirkannya saja membuatku senang, semoga nanti seperti orangtua mereka yang selalu bersahabat dan berhubungan baik. Tinggal menunggu anak Sehun dan Miranda. Miranda juga sedang mengandung dan katanya saat di USG kandungannya anaknya kembar.

“Chanyeol~ Baekhyun dan Taeyeon datang..” ucap Eommonie seraya membuka pintu kamar kami.

“Aaa~ masuk-masuk..” aku mempersilahkan mereka duduk.

“Aigooo~, matanya besar sepertimu Chanyeol-ah…bibirnya seperti Yoo Ra.” Ucap Taeyeon noona sambil ingin menggendong anakku.

“Igo~ hadiah kami untuk putra kecilmu.” Ucap Baekhyun sembari memberi kado kepadaku.

“Gomawo~..”ucapku dan Yoo Ra.

“Ireumi~ mwoyeyo~ ?” tanya Baekhyun penasaran sambil berdiri di samping Taeyeon noona melihat anakku gemas.

“PARK CHAN YOO..” ucapku tersenyum lebar.

“Kalian berdua yang memberi nama?” tanya Baekhyun.

“Ne~, kami berdua”

“Nama yang indah…” ucap Taeyeon noona.

“Nama anak kalian..?” tanyaku penasaran.

“Byun Baekyeon.” singat Baekhyun.

“Yeppoyo~…..”ucap Yoo Ra mendengar jawaban Baekhyun.

Setelah cukup lama akhirnya mereka pulang. Aku mengantarnya sampai pintu. Lalu, aku cepat-cepat masuk kamar baring di samping anakku dan Yoo Ra berbaring di samping bayi kami.

“Matanya besar sepertimu HAPPY VIRUSKU semoga saja suaranya tidak berat sepertimu..” canda Yoo Ra.

“Boya~..bibirnya sepertimu chagiya~…” ucapku sambil mengelus pipi bayi kami yang tertidur pulas.

“Lengkap rasanya bila sudah memiliki anak, tapi sepertinya akan lebih baik lagi kalau Chan Yoo memiliki adik. Eottekeh~ Chagiya~…?” godaku sambil mengeluarkan teeth richku.

“Nanti….kalau Chan Yoo sudah cukup besar. Kita bisa memiliki anak lagi..”

“Tambah 2 aegi~ya…?” godaku lagi.

“Kau kira makanan..” ucap Yoo Ra melemparkan bantal kecil di kakiku.

“Hehehehhe..Ahahha” aku tertawa kecil melihat Yoo Ra.

“HUSH~…nanti Chan Yoo bangun…” Yoo Ra berbicara pelan memperingatiku,

“Ah~ ne~ Yeobo~…Uri~ Jalja~..?” Aku mengajak Yoo Ra tidur dan kami tertidur pulas bertiga.

Hari-hariku menjadi Appa …NEOMU NEOMU NEOMU HENGBOKHAE ketika bersama Chan Yoo. Tugas Appa yang kurasakaan saat ini tidak hanya membantu Yoo Ra mengurus Chan Yoo tapi juga terbangun tengah malam ketika Chan Yoo menangis dan kadang menggendongnya kalau masih tetap menangis jika sudah disusui. BUT, NAEGA~ NEOMU~.. NEOMU~.. JOAH~…

[YOO RA POV]

TERIMA KASIH TUHAN MEMBERIKU SUAMI YANG SELALU MENCINTAIKU, MELINDUNGIKU, DAN MALAIKAT KECIL PARK CHAN YOO….

Kehidupan menjadi Eomma Park Chan Yoo NEOMU NEOMU NEOMU HENGBOKHAE….Karena saat aku terbangun akan ada 2 malaikat disampingku yang tertidur pulas, ada yang minta disusui ada yang minta diperhatikan. Begitulah kehidupan yang kujalani sebagai ANAE PARK CHANYEOL DAN EOMMA PARK CHAN YOO. SEMUA YANG KUJALANI DAN KULAKUKAN BERSAMA MALAIKAT KECILKU dan HAPPY VIRUSKU PARK CHANYEOL MEMBUATKU NEOMU NEOMU NEOMU HENGBHOKAE.

***

Saat Chan Yoo berumur 1 tahun lebih. Yoo Ra mengandung adik kecil untuk Chan Yoo, Chanyeol dan semua yang mendengar kehamilan ke dua Yoo Ra sangat senang.

Tepat hari ini, 5 Oktober 2017. Yoo Ra melahirkan putri kecil yang cantik dengan mata seperti Yoo Ra dan bibirnya seperti Chanyeol. Yoo Ra dan Chanyeol menamai putri kecilnya Park Yeol Ra. Seperti nama Park Chan Yoo yang merupakan gabungan dari nama Chanyeol dan Yoo Ra, begitu juga dengan nama Park Yeol Ra yang juga gabungan dari nama Chanyeol dan Yoo Ra.

Kabar gembira lainnya datang dari Chanyeol karena dia naik jabatan tentunya membuat Yoo Ra merasa bangga pada NAMPYEON TERCINTANYA. Chanyeol dan Yoo Ra juga sudah menempati rumah barunya. Kehidupan keluarga kecil ini semakin hari semakin bahagia dengan penuh canda tawa walaupun kadang terdapat pertengkaran kecil seperti pasangan suami istri pada umumnya.

~THE END~

 

Don't Be A Siders~