Stories About Us

NOTE: “FF yang terpubblish tidak ada editing ulang oleh admin, FF murni karya author. Terimakasih sudah berpartisipasi dalam project ––Exo’s Member Birthday–– [April-Mei]”

Story About Us -FF Project

Tittle: Stories About Us

Author: Minkyu Kim [Minnie]

Cast:

   Byun Baek Hyun

Go Ji Hee

Genre: Friendship

Lenght: Oneshoot

Rating: PG15

 

‘When the stories begin. It’s always about Us’

 

Happy Reading…..

 

“Kau sedang apa hum, Go Ji Hee?” tanya namja tampan dengan nametag Byun Baek Hyun yang bergelantung di dada kirinya.

“Menulis cerita. Kau melihatnya bukan, Byun?!” jawab yeoja imut yang di panggil Go Ji Hee oleh Baek Hyun tadi. Nadanya yang sangat cuek membuat Baek Hyun terpaksa harus menghela nafas beratnya.

“Tidak bosan? Kau selalu melakukannya setiap saat” tanya Baek Hyun lagi, yang hanya di tanggapi dengan gelengan kepala oleh Ji Hee.

“Kita pergi!” ajak Baek Hyun dengan tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu dari sang lawan. Dengan cepat lengannya mengait pergelangan tangan milik Ji Hee, menariknya perlahan. Mengikuti dirinya yang memimpin di depan. Tidak peduli dengan berontakkan yang di lakukan oleh Ji Hee padanya. Ia hanya ingin membawa wanita ini pergi. Sejenak meninggalkan kebiasaannya yang selalu berkutat dengan buku catatannya, menuliskan berbagai cerita yang terlintas di dalam otaknya. Tidakkah ia merasa bosan? Baek Hyun bukan hanya mengetahui kebiasaan buruk dari teman masa kecilnya itu. Namun, ia juga merupakan saksi hidup dari kehidupan yeoja yang telah menjadi temannya itu selama hampir tiga belas tahun.

“Kenapa kau membawaku kemari?” tanya Ji Hee sedikit risih. Pasalnya Baek Hyun membawanya  pada sebuah tempat dimana ia harus dengan segera menundukkan wajah cantiknya, sebuah ruangan dimana hanya ada kumpulan anak laki-laki yang tengah berlalu lalang atau bahkan bercanda ria dalam jalan mereka.

“Ini asrama Laki-laki. Kau tidak perlu melakukan itu, Ji Hee-ya. Mereka sudah tahu siapa kau, nae chingu. Aku menyiapkan sesuatu untukmu, kemarilah” kata Baek Hyun yang kembali menarik lengan Ji Hee setelah sesaat mereka terdiam. Sedikit menjelaskan untuk apa Baek Hyun membawanya ke asrama laki-laki yang memanglah di sediakan di sekolah mereka. Sama halnya dengan Baek Hyun, Ji Hee juga tinggal di sebuah asrama khusus perempuan yang terletak berhadapan dengan asrama laki-laki. Tentu dengan jarak yang cukup jauh, membuat Baek Hyun hanya sesekali menengok keadaan temannya itu. Beruntung, tidak ada peraturan yang membuat mereka tidak harus mengunjungi satu sama lain.

“Ini” kata Baek Hyun seraya menyodorkan sebuah Kue tart sederhana dengan tulisan ‘Happy Birthday’ mungil yang terletak di tengah-tengahnya. Meskipun hanya sebuah kue kecil, namun tetaplah bermakna untuknya.

“Kau berulang tahun?” tanya Ji Hee polos.

“Ya! Ini tanggal 6 Mei, Go Ji Hee. Tentu saja aku berulang tahun. Geurigo, Neodo! Itu juga tanggal kelahiranmu bukan? Kita selalu merayakannya bersama setiap tahun” geram Baek Hyun akhirnya. Ia merutuki dirinya sendiri, kenapa ia bisa mempunyai teman se-pelupa dan se-aneh Go Ji Hee?

“Nde?!  ah~ matta! Kenapa aku bisa melupakannya! Aish… geunde, gomawo Baek Hyun-ah. Kau memang teman terbaikku~” ucap Ji Hee setelah sesaat ia berkutat dengan fikirannya. Tangannya dengan reflek memeluk tubuh Baek Hyun yang berada di hadapannya itu. Memang sudah menjadi kebiasaan, Ji Hee akan memeluk temannya itu jika ia benar-benar merasa berterima kasih pada namja tampan itu.

“…” Namun. Tidak tahukah Ji Hee? Selama ini, Byun Baek Hyun. Pria yang telah menjadi teman sekaligus keluarganya itu, menyimpan sebuah rahasia yang mungkin tidak akan di terima oleh dirinya. Perasaan cinta. Entah sejak kapan rasa itu datang?!  Yang jelas, Baek Hyun selalu merasa nyaman bila berada dekat di sisi Ji Hee. Ia ingin melindungi gadis ini, dalam keadaan apapun.

“Ya! Byun~ kau melamun?” tangan Ji Hee terangkat, mengibaskan tangan kanannya tepat di hadapan wajah tampan milik Baek Hyun.

Baek Hyun menggeleng. “Anni. Kajja, kita harus bernyanyi. Dan tiup lilinnya” lanjutnya memberi aba-aba untuk mereka segera menyanyikan lagu ucapan selamat ulang tahun.

“Eoh… geure, Kajja! :D”

Baek Hyun mengangguk. Ia segera menyalakan lilin-lilin kecil yang menancap di setiap bagian sisi kue yang benbentuk persegi empat kecil itu. Menampakkan senyuman manisnya setelahnya

“Saeng-il chukha hamnida, saeng-il chukha hamnida, saranghaneun uri chingu~ saeng-il chukha hamnida”

‘Fuh’

 

“Saeng-il chukhae, Byun Baek Hyun. Uri chingu ^_^ mari berteman untuk selamanya” kata Ji Hee sesaat setelah mereka berhasil meniup keseluruhan lilinnya. Matanya yang besarpun harus rela sedikit menyipit untuk menyesuaikan keindahan wajahnya yang berseri.

“…” Baek Hyun diam. Entah harus bagaimana ia berkata. Berteman untuk selamanya? Hah~ tidak mungkin. Ia tidak mau itu!

“Byun, kau tak apa?” tanya Ji Hee sedikit khawatir. Ekspresi Baek Hyun yang sedikit murung membuatnya merasa heran. Kenapa?

“Aku tidak mau!” jawabnya singkat.

“Nde?”

“Aku tidak mau berteman denganmu untuk selamanya, Go Ji Hee” kata Baek Hyun lagi. Ia sedikit menaikkan nada suaranya, bermaksud menekankan bahwa yang ia katakan memanglah benar adanya.

“Eh? Ya, wae? Kenapa kau tidak mau? Kau bercandakan, Byun Baek Hyun? Aish.. itu tidak lucu!” tanya Ji Hee dengan mimik yang sulit untuk di artikan. Sedih, heran, dan juga kaget seolah bertumpuk menjadi satu. Apa yang harus ia lakukan?

“Aku tidak bercanda Go Ji Hee. Aku tidak mau, Jinjja Shireo!!” jawab Baek Hyun dengan nada yang benar-benar tinggi. Mata elangnya berhasil menusuk mata berlian milik Ji Hee, seolah meretakkannya dengan cepat.

“YA! BYUN BAEK HYUN!”

“Aku mencintaimu! AKU MENCINTAIMU, GO JI HEE! AKU TIDAK MAU MENJADI TEMANMU UNTUK SELAMANYA. SUNGGUH, AKU INGIN KAU MENJADI MILIKKU. SEKARANG, DAN SELAMANYA” kalimat panjang itupun akhirnya keluar. Segalanya terungkap sekarang, entah apa yang ada di fikiran Baek Hyun kini. Mulutnya seolah telah terlatih untuk megucapkan kata-kata itu, tanpa disadarinya.

“Ne? Mwo_ mworago?” tanya Ji Hee memastikan. Ha ha, benarkan apa yang ia dengar itu? Huah~ mengagumkan. Berani sekali namja ini!

“Nde? Eung~ keuge_ anni, keuge..” demi Tuhan. Apa yang harus ia katakan? Oh Heol~

“Keke, kau imut Baek Hyun-ah. Aku juga mencintaimu”

‘Chu~”

 

            “Eh?!” apa yang dilakukan Yeoja ini? Ji Hee menciumnya? Benarkah?

“Ekspresimu berlebihan, Byun! Dashi hanbeon, saeng-il chukha hamnida” kata Ji Hee ketika melihat wajah namja yang ada di hadapannya itu hanya melongo

“Eo_ Eoh.. neodo”

“Haha, kau lucu sekali”

Cinta! Kita tidak tahu kapan rasa itu akan datang. Perlahan ataupun tiba-tiba, tidak akan ada bedanya ketika kau merasakan itu. Hanya bersiaplah! Itu akan indah pada akhirnya.

The End.

2 respons untuk ‘Stories About Us

  1. Whoa…, feelnya nyampe. Jadi cengar-cengir sendiri 😀

    But, tidak ada yang sempurna lah, ya~

    Maaf sebelumnya. Aku mau kasih beberapa koreksi di penulisan tanda baca.
    Aku juga belum mahir dalam dunia kepenulisan. Tapi, apa salahnya saling berbagi ilmu. Mungkin, komentar aku bakalan agak pedes gitulah~ Karena emang di dunia nyata pun saya pun terkenal dengan ‘omongan nyelekitnya’ xD

    1. Paragraf satu. Kalau misalnya menggunakan bahasa asing, harusnya menggunakan italic 😀 Seperti namja, nametag, itu harusnya pake italic (huruf miring) ^_^ Kecuali kalau ditaruh dalam dialog/percakapan, cukup normal saja 😀

    2. Masih di paragraf satu. Kata ‘bergelantung’ menurutku kurang cocok, Kak. Menurutku lebih enak ‘tersemat’. Meskipun intinya sama (terpasang) namun maknanya berbeda tipis. Kalau bergelantung agak (gimana, ya? Susah ngejelasinnya ==” ) Agak geser-geser gitu, deh. Hmm…, maksudnya kayak pake peniti tapi longgar/? xD

    3. Nah, sekarang di paragraf kedua. Mungkin lebih enak ditambahkan sedikit action kali, ya? Misal :
    “Menulis cerita,” jawab yeoja imut yang dipanggil Go Ji Hee oleh Baek Hyun tadi. Yeoja itu menoleh, menyorot Baek Hyun dengan tatapan datarnya. “Kau melihatnya bukan, Byun?” tanya Ji Hee dingin.

    Nah, kata ‘menoleh’ itu yang aku maksud dengan ‘action’. Biar karakter Ji Hee seolah-olah benar-benar hidup 😀

    4. Still di paragraf dua, ‘napas’, Kak >< Jujur, aku nggak maksud begitu. Aku cuma mau berbagi apa yang aku tahu. Aku pun masih payah dalam hal menulis. Tapi, apa salahnya saling mengoreksi. Ya, kan? 😀

    Disukai oleh 1 orang

  2. “Eoh… geure, Kajja! :D”

    👇

    “Eoh … geure. Kajja!”

    Sebaiknya, emotikon tidak digunakan. Ada beberapa imbuhan di- yang belum tertulis dengan benar.
    Sudah, itu saja.

    Okeh, SEMANGAT!

    Suka

Don't Be A Siders~